
Waspadai Gejala Covid Varian XE, Lebih Buruk dari Omicron?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah varian baru virus Covid-19 bernama XE kembali ditemukan. Varian hasil rekombinan BA.1 (Omicron asli) dan BA.2 (Omicron siluman) juga memiliki gejala yang terlihat pada pasiennya.
Meskipun belum dipaparkan secara signifikan, Erica Johnson selaku seorang dokter penyakit dalam di Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, Amerika Serikat, membeberkan gejala XE. Dia mengatakan bahwa varian baru itu memiliki gejala yang mirip seperti Omicron asli.
Sebagai informasi, gejala utama dari BA.1 dan BA.2 ringan seperti batuk, demam, kelelahan, serta kemungkinan hilangnya rasa atau penciuman. Selain itu, ditemukan pasien dengan gejala pilek, masalah pencernaan, sakit kepala, serta ruam kulit.
Varian XE telah ditemukan di Inggris sejak awal tahun lalu. Hingga beberapa waktu lalu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSCA) mencatat sudah ada 637 kasus yang dilaporkan terkait varian tersebut.
"Tingkat pertumbuhan awal untuk XE tidak berbeda secara signifikan dari BA.2," kata UKHSCA dikutip dari Independent, Rabu (13/4/2022).
Selain itu, UKHSCA telah menyimpulkan tingkat penularan varian XE yang disebutkan hampir mendekati 10% di atas BA.2. "Tetapi menggunakan data terbaru hingga 16 Maret 2022, sekarang memiliki tingkat penularan 9,8% di atas varian BA.2," ungkap lembaga itu.
Namun, Kepala Transisi Penasihat Medis UKHSA, Profesor Susan Hopkins menjelaskan belum dapat memastikan lebih jauh terkait varian XE sebab bukti kemunculan varian belum terlalu cukup banyak. Dampaknya, belum ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan mengenai penularan, tingkat keparahan ataupun efektivitas vaksin melawan varian XE.
"Rekombinan khusus ini, XE, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum dapat memastikan apakah ia memiliki keunggulan pertumbuhan," kata Hopkins dikutip dari The Sun.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Akhirnya Buka Suara Soal Varian Omicron XE, Ini Katanya