Ngutang Buat Kebutuhan Lebaran? Boleh Saja, Asalkan...

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 April 2022 10:05
INFOGRAFIS, Secara Hukum, Wajib Nggak Sih Lunasin Utang Ke Pinjol Ilegal?
Foto: Infografis Pinjol/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Meminjam uang jelang lebaran memang tidak bisa dihindari jelang lebaran saat ini. Meski tak ada yang melarang, namun masyarakat perlu memerhatikan beberapa hal agar tidak terjerat bunga utang tinggi.

Perencana Keuangan sekaligus pemilik Qualified Wealth Planner dan founder Gatherich, Ken Handersen mengatakan penting untuk meminjam sesuai dengan jumlah porsi kebutuhan. Jika terpaksa mengambil pinjaman, periksa lagi kondisi keuangan sejauh mana bisa untuk mengembalikannya.

"Kalau saya boleh anjurkan, kalau sampai pinjam uang, harus pastikan kita yakin bisa bayar," jelas Ken dalam program Evening Up, CNBC Indonesia 'Cuap-Cuap Cuan Berkah Bersama BRI' beberapa waktu lalu.

Untuk meminjam uang jelang lebaran, simak tips berikut ini:

1. Buat List Pengeluaran

Ken mengatakan sebelum meminjam uang, pastikan lebih dulu apa yang mejadi kebutuhan. Sesuaikan juga dengan uang yang dimiliki.

Karena itu penting mencatat semua pengeluaran dan prioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok. Selain itu pastikan juga apa saja yang jadi kebutuhan saat lebaran.

"Sehingga kita tahu, misalnya kita butuhnya, contoh Rp 5 juta. Misalkan saya hanya punya uang Rp 3 juta, dan ketika saya lakukan pinjaman. Maka pinjam uang selisihnya saja atau Rp 2 juta. Jangan pinjam lebih dari itu, supaya kita sanggup untuk bayar," ujarnya.

2. Pilih Pinjaman Legal

Hal penting lain untuk jadi perhatian, jika harus meminjam ke pinjaman online (pinjol) hanya melakukannya pada perusahaan yang sudah terdaftar dan berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ken mengatakan penarikan pinjaman lewat pinjol resmi cenderung lebih aman. Sebab perusahaan tersebut terikat dengan aturan yang ada di dalam OJK dan asosiasi. Mulai dari tingkat suku bunga kredit, jangka waktu pinjaman, cara penagihan, hingga perlindungan data nasabah.

Ken menambahkan cek berapa besaran bunga dan jangka waktu peminjaman. "Itu harus disesuaikan juga. Supaya ketika memang harus mengambil pinjaman, kita tahu risikonya apa. Mampu bayar atau enggak," kata Ken.

3. Ukur Kemampuan Membayar

Masyarakat perlu mengetahui kemampuan membayar dan sesuaikan dengan pendapat saat mengambil pinjaman. Ken mengatakan porsinya 30% dari total penghasilan.

Hal penting saat meminjam uang, kenali potensi diri apakah sanggup membayar atau tidak. Ken mengatakan cara paling sehat adalah dana penggantinya sudah ada.

Selain itu sebelum mengambil pinjaman, dia menyarankan cukupkan diri dengan apa yang sudah ada. Jangan memaksakan mengejar konsumsi tertentu.

"Ketika melakukan pinjaman kita tahu ketika uang itu cair mau dipakai untuk apa. Jangan sampai kita kehilangan aset kalau kita misalkan gadaikan BPKP dan tidak bisa bayar, malah kena bunga," kata Ken.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muhammadiyah-NU Beda Tanggal Lebaran? Ini Penjelasan Astronom

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular