Omicron Baru Ditemukan, Ini yang Diketahui dari Varian XE

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 April 2022 14:30
Spanish NGO Open Arms volunteer,  Julia Martin, 38, plays with 4-month old Biel, as his father takes a COVID-19 PCR test, at Vilafranca del Penedes in the Barcelona province, Spain, Tuesday, Aug. 11, 2020. Spain is facing another surge in coronavirus infections not even two months after beating back the first wave. (AP Photo/Emilio Morenatti)
Foto: AP/Emilio Morenatti

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kembali dihadapkan dengan kehadiran varian baru bernama XE. Varian itu baru terdeteksi di Inggris dari awal tahun ini dan sudah ada 637 pasien secara nasional.

Varian XE ini merupakan hasil campuran strain BA.1 dan BA.2. Campuran tersebut dikenal sebagai rekombinan, jenis varian yang bisa terjadi saat seseorang terinfeksi dua atau lebih varian saat bersamaan. Dengan begitu akan ada pencampuran materi genetik di dalam tubuh pasien.

Berikut beberapa fakta soal varian XE, dirangkum dari CNBC Internasional, Kamis (7/4/2022):

Tingkat Keparahan dan Efektivitas Vaksin

Data badan kesehatan Inggris atau UKHSA menunjukkan tingkat pertumbuhan XE mencapai 9,8% di atas BA.2. Sementara WHO menempatkan angka 10%.

UKHSA sendiri belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait XE karena bukti yang tidak mencukupi. Termasuk soal tingkat keparahan dan efektivitas vaksin melawan varian tersebut.

"Rekombinan khusus ini, XE telah menunjukkan tingkat pertumbuhan bervariasi dan kami belum bisa memastikan apa memiliki keunggulan pertumbuhan sebenarnya. Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan soal penularan, tingkat keparahan, atau efektivitas vaksin," jelas kepala penasihat medis UKHSA, Susan Hopkins.

Kasus di Inggris

XE hadir saat Inggris menghadapi lonjakan infeksi baru. Namun varian itu menyumbang kurang dari 1% dari total kasus Covid-19 di sana.

Kantor Statistik Nasional melaporkan 1 dari 13 orang terinfeksi Covid-19 pada 16 Maret, menjadi yang tertinggi sejak survei dijalankan pada April 2020. Untuk rawat inap meningkat lebih dari 7% pada minggu terakhir menjadi lebih dari 16.500.

Laporan Imperial College mengatakan 8,31% dari kelompok usia di atas 55 tahun dinyatakan positif pada akhir Maret. Jumlahnya hampir 20 kali lipat rata-rata prevalensi yang tercatat sejak survey dimulai Mei 2020. Kasus diantara anak-anak dan dewasa muda tampak melandai.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asal Usul Varian XE: Kombinasi Dua Subvarian Omicron

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular