AS Gelar Rapat Rahasia Soal Krisis Chipset, Ada Bahaya Apa?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
07 April 2022 13:20
Tourists and visitors are unable to visit the National Christmas Tree near the White House due to its closure by the National Park Service because of the ongoing partial federal government shutdown, in Washington, U.S. December 22, 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Foto: Turis dan pengunjung tidak dapat mengunjungi Pohon Natal Nasional di dekat Gedung Putih karena penutupannya oleh Layanan Taman Nasional karena penutupan sebagian pemerintah federal, di Washington, AS 22 Desember 2018. REUTERS / Jonathan Ernst

Jakarta, CNBC Indonesia - Gedung Putih mengadakan rapat rahasia Rabu (6/4) membahas soal risiko mengerikan bagi ekonomi Amerika karena masalah rantai pasokan semikonduktor untuk produksi chip.

Rapat yang dihadiri beberapa anggota parlemen AS itu, mendorong Kongres mendanai US$ 52 miliar untuk mensubsidi produksi chip.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Brian Deese, mengatakan perkiraan terbaik adalah kurangnya semikonduktor kemungkinan akan mengambil persentase penuh dari PDB pada tahun 2021.

Pengarahan tersebut membahas kebutuhan mendesak untuk berinvestasi dalam semikonduktor buatan Amerika serta penelitian dan pengembangan yang akan melindungi ekonomi dan keamanan nasional.

Kekurangan chip yang terus-menerus terjadi di dunia telah mengganggu produksi di industri otomotif dan elektronik. Kekurangan chip ini maksa beberapa perusahaan untuk mengurangi produksi. Lalu muncul seruan yang berkembang untuk mengurangi ketergantungan semikonduktor pada negara lain.

"Gangguan signifikan pada pasokan semikonduktor kami dapat menyebabkan kerusakan bersejarah pada ekonomi AS - kerusakan yang jauh lebih besar daripada dampak kekurangan chip pada industri otomotif Amerika saat ini - dan akan melemahkan daya saing teknologi dan keunggulan militer kami atas musuh secara global," kata Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2022).

Mereka sendiri telah mendorong Kongres untuk menyetujui subsidi AS untuk pembuatan chip semikonduktor setelah berbulan-bulan berdiskusi.

Senat pertama kali menggelontorkan US$ 52 miliar dalam pendanaan chip pada Juni tahun lalu. Dalam kesempatan yang sama mereka juga mengizinkan US$ 190 miliar untuk memperkuat teknologi dan penelitian AS demi bersaing dengan China.

Analisis Departemen Perdagangan yang disiapkan untuk pengarahan yang dilihat oleh Reuters mencatat pabrik semikonduktor membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun.

"Tidak ada perbaikan cepat dalam menghadapi keadaan darurat," katanya.

Selain itu, investasi dari pihak swasta dalam produksi chip AS juga tidak cukup untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kerentanan rantai pasokan AS saat ini.

Administrasi Biden mencatat Amerika Serikat memproduksi hampir 40% dari semua chip pada tahun 1990 sementara hari ini hanya menyumbang 12% dari produksi global.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Suntik Rp773,5 T, Siapkan Amunisi Mini Lawan China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular