INDICO Ungkap Mitigasi Risiko Investasi di Startup

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
01 April 2022 10:53
Dok. Telkomsel
Foto: Dok. Telkomsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Telkomsel melalui INDICO berkomitmen mengakselerasi peluang dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi digital. Langkah ini disebut akan memperkuat ekosistem industri digital di Indonesia.

Adapun sejauh ini INDICO telah menyelesaikan akuisisi platform belajar Kuncie milik PT Kuncie Pintar Nusantara dan platform gaya Fita milik PT Fita Sehat Nusantara. Selain itu, INDICO dan GoTo melalui PT Aplikasi Multimedia Anak Bangsa (AMAB) telah mengembangkan bisnis gaming untuk pasar Asia Tenggara dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) PT Games Karya Nusantara dengan brand Majamojo.

Di masa depan, INDICO membuka potensi untuk mengakuisisi startup potensial, demi memperkuat ekosistem digital. Meski memiliki pengalaman sukses dalam akuisisi startup potensial, CEO INDICO Andi Kristianto mengakui masih ada risiko bisnis yang membayangi.

Dia mengungkapkan pertumbuhan inovasi yang pesat menyebabkan ketatnya persaingan di bisnis startup. Temuan dari UC Berkeley & Stanford menyebutkan, 90% perusahaan startup dunia gagal dalam 3 tahun pertama.

INDICO pun menegaskan pihaknya harus siap dengan segala konsekuensi tersebut. Menurut dia, INDICO telah menyiapkan berbagai mitigasi risiko.

"Di dunia startup itu, kan, menyebutnya 3P (persevere, pivot, perish). Kalau memang matriksnya nyampai, itu persevere, yang ini kita double down, kita lebih gede. Tapi kalau memang tidak ke mana-mana ya harus pivot, atau kadang-kadang harus di-perish," ujar Andi dalam talk show "Unlocking Indonesia's Digital Potential" di Expo 2020 Dubai, Kamis (24/3/2022).

Hal ini, kata Andi, dilakukan agar INDICO dapat memberikan sumber dayanya bagi sektor-sektor yang lebih potensial.

Selain itu, dalam menggarap bisnisnya, INDICO juga menekankan menghindari strategi yang bersifat jor-joran atau bakar uang seperti yang biasanya diterapkan startup. Menurut Andi, INDICO harus dapat lebih efektif dan efisien mengalokasikan sumber dayanya untuk hal yang penting.

"Jadi burning rate itu macam-macam, yang paling umum cost of customer acquisition. Aset Telkomsel dan pemahaman tentang market Indonesia menjadi potensi sinergi Fita, Kuncie, Majamojo. Dengan resources seperti itu, kami bisa lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan perusahaan lainnya di industri," tegas Andi.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article INDICO Jadi Komitmen Telkomsel Kembangkan Ekosistem Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular