Kemenkes Buka-bukaan Soal Pasokan Vaksin Covid-19 Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia menyampaikan rincian nilai vaksin Covid-19 tahun 2020 sampai 2022.
"Sumber anggaran vaksin ini dibagi menjadi dua sumber, yakni dari APBN dan hibah," kata Rizka saat Rapat Panja Komisi IX DPR RI mengenai Pengawasan terhadap Vaksin Covid-19, Kamis (31/3/2022).
Untuk APBN pada 2020, Kemenkes, mengadakan sebanyak 3 juta dosis sebagai pengadaan vaksin yang pertama, berupa impor produk jadi dari Sinovac.
Selanjutnya di tahun 2021 dilakukan pengadaan vaksin, dengan berbagai jenis merek vaksin, yaitu Sinovac sebanyak 224.104.000 dosis.
Kemudian ada Astrazeneca 37.400.000 dosis, Pfizer 34.632.000 dosis dan Covovax 9.000.000 dosis.
"Sebagaimana kami sampaikan dalam rapat sebelumnya, da carry over dari perencanaan yang telah dilakukan dari tahun 2021 yang rencananya akan dilakukan tahun 2022, yaitu dari over program vaksinasi 2021 sebanyak 50 juta dosis," ujarnya.
Kemudian rencana pengadaan 2022 dikhususkan untuk vaksinasi anak. Karena vaksinasi anak ini baru dimulai, sehingga tahun 2022 masih ada kebutuhan untuk pengadaan vaksin anak sebanyak 38,7 juta dosis.
Kemenkes, kata Rizka, juga mengalokasikan anggaran untuk vaksin merah putih yang rencananya akan dirilis IUI-nya sekitar bulan Agustus atau September.
Dan untuk pengadaan vaksin dengan skema hibah, ada hibah Covax tahun 2021 dengan jumlah 78,2 juta dosis. Dan berlanjut di 2022, hibah Covax ada 74 juta dosis
Selanjutnya ada hibah bilateral tahun 2021 sebanyak 21,3 juta dosis. Sedangkan hibah bilateral tahun 2022 direncanakan sebanyak 15,6 juta dosis.
[Gambas:Video CNBC]
Vaksin Covid Anak 6-11 Tahun Dimulai Besok, Ini Wilayahnya!
(roy/roy)