Samsung, Vivo & Xiaomi Nyungsep, Ini Dia Raja Ponsel Baru RI

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 27/03/2022 08:50 WIB
Foto: Oppo A95

Jakarta, CNBC Indonesia - OPPO mencatatkan diri sebagai merek ponsel baru yang merajai pasar Indonesia, mengalahkan sejumlah pesaing seperti Xiaomi dan Vivo. Hal ini diketahui dari data ponsel yang paling banyak dikirimkan ke Indonesia hingga akhir September 2021.

Menurut laporan IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, OPPO menjadi brand ponsel terdepan yang mengirim produknya ke Indonesia karena merek ini berhasil menjaga persediaannya ketika gangguan pasokan terjadi jelang akhir 2021 lalu.

OPPO juga tercatat memimpin penjualan ponsel segmen menengah ke bawah (low-end) yang harganya berkisar antara US$100 < US$200. Menyusul OPPO, ada merek Vivo di urutan kedua. Pengiriman ponsel Vivo ke Indonesia banyak terjadi seiring keberhasilan perusahaan menumbuhkan penjualan luring.


Posisi OPPO dan Vivo disusul Xiaomi pada urutan ketiga. Meski turun dari posisi sebelumnya, brand Xiaomi masih memimpin penjualan ponsel di segmen menengah atau harga kisaran US$200 < US$400.

Pada urutan keempat ada merek Samsung. Posisi Samsung tertahan karena perusahaan terkendala adanya penutupan toko ritel akibat pembatasan kegiatan selama pandemi. Akan tetapi, seri ponsel lipat Samsung disebut mampu mendongkrak kinerja perusahaan per kuartal III/2021.

Terakhir, ada merek Realme di posisi kelima. Brand ini berhasil menjaga momentum penjualan karena memiliki pasokan yang relatif stabil.

Laporan IDC menunjukkan, pengiriman ponsel baru ke Indonesia pada periode tersebut mencapai 9,2 juta unit. Penurunan pengiriman ponsel ke Indonesia terjadi karena adanya disrupsi dan gangguan pada rantai pasok global.

Selain itu, penurunan terjadi akibat adanya gelombang kedua Covid-19 yang puncaknya terjadi pada Juli 2021. Hal itu menyebabkan berlakunya aturan pembatasan kegiatan yang ketat selama beberapa bulan di Indonesia.

IDC memperkirakan kekurangan pasokan bahan baku ponsel akan terus terjadi, karena saat ini banyak manufaktur ponsel fokus menggarap produk 5G. Selain itu,kenaikan harga komponen yang terjadi membuat harga beberapa modelponsel4Gmenengah ke bawah akan naik.

"Vendor menjadi strategis dalam menghadapi situasi pasokan yang sulit ini, dengan beberapa vendor memilih untuk mengganti atau tidak merilis model yang memiliki lebih banyak kendala pasokan," kata Associate Market Analyst dari IDC Indonesia Vanessa Aurelia.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center