Ramalan Sri Mulyani Soal 'Kiamat' Teller Bank, Bakal Ada PHK?
Jakarta, CNBC Indonesia - Era digital memunculkan disrupsi digital. Salah satu sektor yang diprediksi akan terdampak disrupsi digital adalah industri perbankan. Diprediksi pekerjaan teller hingga back office, yang saat ini masih dikerjakan jutaan orang, akan hilang karena tergantikan robot.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tanggapan mengenai masalah ini. Menurutnya disrupsi dan transformasi digital menjadi tantangan global, tidak eksklusif terjadi di Indonesia. Meski demikian, menurut dia, tantangan ini juga bisa menjadi peluang karena berpotensi memunculkan ekonomi-ekonomi baru.
"Transformasi digital itu memunculkan ekonomi-ekonomi baru. [Teller dan back office bank] mungkin akan hilang, katakanlah, tetapi pasti akan memunculkan services baru yang dibutuhkan masyarakat," terangnya.
Sebelumnya ia juga pernah menyebut bahwa pada tahun 2045 mendatang kemungkinan sudah tidak ada lagi profesi teller bank karena masyarakat sudah beralih ke bank digital. Fenomena ini bahkan sudah terjadi di Eropa di mana beberapa bank beroperasi tanpa memberikan layanan secara personal dan digantikan oleh teknologi.
Pernyataan Sri Mulyani juga diamini oleh bos-bos bank kelas kakap di tanah Air yang saat ini turut menyiapkan sejumlah strategi terkait hal tersebut.
Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Panji Irawan mengungkapkan, strategi perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pendidikan dan melakukan pemetaan talent yang dimiliki oleh para teller.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Royke Tumilaar, akhir tahun lalu kepada CNBC Indonesia mengungkapkan, tren berkurangnya peran teller bank memang sudah dimulai. Saat ini, banyak nasabah BNI yang menggunakan mobile banking sehingga volume transaksi yang membutuhkan bantuan teller mulai berkurang banyak.
Jumlah Karyawan Menyusut
Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru, banyak pengamat dan ekonom telah memprediksi teller akan dapat digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan.
Vikram Pandit, yang pernah menjabat sebagai Executive Officer Citigroup Inc era 2007-2012, sempat mengatakan kepada Bloomberg TV pada 2017 bahwa teknologi artificial intelligence dan robot akan menghilangkan pekerjaan bank dalam 30 tahun ke depan. Hal tersebut pada akhirnya turun menekan jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan di industri perbankan.
Berdasarkan laporan keuangan emiten perbankan utama, pengurangan jumlah karyawan dari tahun ke tahun menjadi pola nyata. Dalam lima tahun terakhir emiten perbankan telah mengurangi jumlah karyawannya secara perlahan, bahkan ada yang memangkas hingga ribuan pekerjaan dalam periode tersebut.
(hsy/hsy)