Usai Jerman, Italia Batasi Pakai Anti Virus Rusia Kaspersky
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Italia akan membatasi penggunaan software anti-virus Rusia di sektor publik setelah serangan Rusia ke Ukraina. Otoritas setempat khawatir, Moskow dapat membajak program untuk meretas situs web pemerintah Italia
Wakil Menteri Keamanan Negara Bagian, Franco Gabrielli, mengatakan, kepada Senat bahwa pemerintah sedang mengerjakan aturan untuk badan-badan negara menghentikan penggunaan software dari Kaspersky, sebuah perusahaan anti virus yang berbasis di Rusia.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa aturan baru akan meminta administrasi publik mengganti semua software yang dianggap berpotensi berbahaya. Sumber kedua mengatakan peraturan itu bisa disetujui paling cepat minggu ini.
Kantor Kaspersky di Italia mengatakan sedang memantau situasi dengan dan keselamatan karyawan mereka. Perusahaan mengingatkan mereka berisiko untuk diputus kerja karena situasi geopolitik.
"Kami berharap sikap ini tidak akan mengarah pada penerapan undang-undang tidak liberal yang terutama akan memengaruhi mitra, keluarga, dan warga Italia kami," kata Kaspersky, dikutip dari Reuters, Jumat (18/3/2022).
Kaspersky menegaskan bahwa perusahaan adalah perusahaan yang dikelola secara pribadi tanpa hubungan dengan pemerintah Rusia.
Dalam rekomendasi yang dikeluarkan, badan keamanan siber negara Italia mengatakan tidak ada bukti produk yang disediakan oleh perusahaan yang terkait dengan Rusia.
Namun, ia memperingatkan perlu ada antisipasi risiko di tengah konflik yang berkembang dan perangkat lunak anti-virus sangat sensitif karena tingkat invasi yang tinggi dari sistem yang mereka layani.
Awal pekan ini, badan keamanan siber Jerman memperingatkan pengguna software Kaspersky bahwa itu menimbulkan risiko serius dari serangan peretasan.
(roy/roy)