Operator Seluler Mau Matikan Jaringan 3G, Ini Pertimbangannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan 3G rencananya bakal dimatikan di seluruh wilayah Indonesia. Rencana ini sudah digaungkan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Beberapa operator pun secara bertahap bakal mulai mematikan jaringan 3G.
Sebelum benar-benar dimatikan Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ismail, mengatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi para operator seluler.
Ismail menyampaikan imbauan pada operator seluler untuk melakukan pendalaman secara seksama secara mendetail dengan data-data kuantitatif ketika pengambilan keputusan. Tujuannya jelas agar tidak merugikan kepentingan masyarakat.
"Diyakini bahwa jaringan yang dibutuhkan tersedia, jangan ketika diputus jaringan 3G nya kemudian tidak ada jaringan di sana. Jadi harus di cover dulu dengan jaringan 4G," ujarnya saat webinar, Rabu (16/3/2022).
Sebab menurut Ismail, jika dilihat dari sudut pandang pengguna atau masyarakat, mereka tidak akan terlalu mempedulikan jaringan apa yang digunakan.
"User akan bertanya dengan pendekatan operator, mereka tidak berpikir terkait dengan masalah teknologi. Masyarakat, pengguna terpikir terkait dengan layanan," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Ismail, bagi masyarakat yang terpenting saat ini ada tiga hal, pertama adalah layanan tersedia dimana saja.
Kedua adalah kualitasnya, sebab masyarakat tidak terlalu peduli terhadap jenis teknologi yang digunakan, tapi bagaimana kualitas jaringan yang tersedia.
Dan yang ketiga yakni masyarakat ingin layanan yang terjangkau.
"terjangkau harganya, tersedia dimana saja, kualitas yang baik dengan layanan dengan tarif atau biaya yang terjangkau," ucap Ismail.
Satu lagi yang perlu dipikirkan adalah bagaimana keadaan perangkat profile sebaran device yang ada di masyarakat sekarang. Ini menjadi hal perlu dicermati sebaik-baiknya secara teliti oleh operator seluler.
Jangan sampai layanan 3G dimatikan sebaran perangkat atau device di masyarakat itu belum menunjukkan kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.
"Sebelumnya haru tau persis bagaimana profile handset di masyarakat sekarang? sebaran penggunaan pemanfaatan handset terkait dengan pemanfaatan teknologi 3G ini," tegas Ismail.
Jangan sampai nanti, pengambil keputusan dilakukan secara tergesa-gesa tanpa dasar-dasar data atau informasi yang sebenarnya.
Beberapa pengguna di Indonesia memang belum memiliki langganan 4G atau network 4G belum siap di wilayah tinggalnya.
Selain itu, banyak juga pengguna yang tidak memiliki perangkat berkemampuan 4G. Menurut Ismail, ada 16,8% pengguna khusus 3G di Indonesia yang menghabiskan waktu di area tercakup 4G tapi tidak memiliki ponsel 4G.
"Jadi network 4G sudah, namun perangkatnya yang digunakan adalah perangkat 3G. Nah ini jumlahnya sekitar 16,8%," ungkapnya.
Sementara pengguna yang tidak tercakup oleh jaringan 4G dan khususnya hanya menggunakan perangkat 3G saja karena memang tidak ada jaringannya, ada kisaran 10,9%.
(roy/roy)