Masa Inkubasi Omicron & Waktu yang Tepat Tes Swab PCR

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 March 2022 09:05
Zona merah di Kelurahan Kerukut, Tamansari, Jakarta, Senin (10/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Zona merah di Kelurahan Kerukut, Tamansari, Jakarta, Senin (10/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan puncak infeksi Covid-19 varian omicron di Indonesia sudah melampaui puncaknya pada beberapa daerah. Namun masyarakat masih berisiko terinfeksi virus ini bila tak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Lantas berapa lama masa inkubasi Covid-19 varian omicron dan waktu yang tepat untuk melakukan tes swab PCR bila sempat kontak erat dengan pasien positif atau mengalami gejala mirip omicron?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) membuat pedoman soal isolasi dan karantina. Pedoman itu sebagai bukti menunjukkan bahwa penularan Covid-19 sering terjadi 1-2 hari sebelum timbulnya gejala dan selama 2-3 hari setelahnya.

"Ini ada hubungan dengan data CDC yang benar-benar menunjukkan setelah 7 hari hampir tidak ada risiko penularan pada saat ini," jelas Dr. Allison Arwady, Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, dikutip dari NBC Chicago, Selasa (8/3/2022).

Lebih lanjut Arwady menjelaskan, dalam jangka waktu 5-7 hari itu tergantung pada apakah orang telah divaksinasi dan kondisi yang mendasarinya. Namun risikonya terlihat turun banyak dan dikombinasikan dengan masker, risikonya sangat rendah.

Menurut CDC, siapapun yang mungkin terpapar Covid harus melakukan tes swab PCR lima hari setelah terpapar. Selain juga tes dilakukan setelah munculnya gejala.

"Jika gejala muncul, individu harus segera dikarantina sampai tes negatif memastikan gejala tidak disebabkan oleh Covid-19," ungkap panduan CDC.

Waktu inkubasi ini ternyata jauh lebih singkat dari Delta atau varian awal. NY Times mengutip studi CDC melaporkan varian awal punya masa inkubasi rata-rata sekitar lima hari dan empat hari untuk Delta.

NY Times juga melaporkan soal viral load sejumlah varian Covid-19. Varian load adalah banyaknya virus yang menumpuk dalam tubuh seseorang dan dianggap paling menular saat viral load-nya tinggi.

Dalam sebuah studi, varian Alpha dan Delta menemukan puncak viral load sekitar tiga hari setelah virus pertama kali terdeteksi dan membersihkan virus sekitar enam hari. Sedangkan untuk varian Omicron, masih harus dilihat lebih jauh lagi.

Namun menurut studi pendahuluan lainnya, infeksi Omicron terjadi satu hari lebih pendek dari infeksi Delta dan menghasilkan puncak viral load sedikit lebih rendah. Dalam penelitian lainnya menyebutkan antara orang yang divaksinasi dan booster, Omicron serta Delta menghasilkan tingkat virus menular yang sama.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gejala Omicron Menghilang di Hari ke 7, Tak Perlu PCR Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular