Gejala Aneh Covid-19 Saat Buang Air Kecil, Pernah Merasakan?
Jakarta, CNBC Indonesia - Suhu tinggi, batuk, dan perubahan indra penciuman serta perasa telah diidentifikasi sebagai gejala utama virus corona. Tapi Covid-19 tetaplah virus yang relatif baru dan masih banyak data terkait yang belum diketahui.
Hal ini membuat proses untuk mendiagnosis virus masih sulit karena gejala yang tidak jelas. Terbaru, sebuah penelitian menyoroti adanya komplikasi saluran kemih pada pria yang berkaitan dengan Covid-19.
Umumnya, infeksi saluran kemih (ISK) ditandai dengan perubahan frekuensi buang air kecil. Kejadian ini lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya diobati dengan antibiotik. Gejala utama lainnya termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil, urine yang keruh atau merah, hingga nyeri panggul.
Namun, sebuah studi baru melaporkan bahwa perubahan frekuensi buang air kecil menjadi gejala umum yang mempengaruhi pasien COVID-19 di rumah sakit.
"Kami telah memperhatikan bahwa beberapa pasien dengan COVID-19 menderita disuria dan gejala iritasi saluran kemih," kata peneliti yang dikutip dari Express UK, Jumat (4/3/2022).
Para peneliti menemukan ISK di saluran bawah meningkat secara signifikan secara statistik pada pasien [laki-laki] lanjut usia setelah infeksi Covid-19.
Mereka menemukan bahwa setelah infeksi Covid-19, kandung kemih seseorang memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.
Studi ini juga melaporkan bahwa peningkatan ini tidak terlihat pada pasien yang lebih muda.
Sementara itu, studi lain juga meneliti soal hubungan antara infeksi SARS-CoV-2 dan saluran kemih bagian bawah alat kelamin pria. Gejala yang paling umum terjadi adalah munculnya rasa ketidaknyamanan atau rasa sakit pada sistem genital pria.
Studi mengamati ketidaknyamanan skrotum pada delapan pasien, pembengkakan alat kelamin pada 14 pasien, nyeri pada 16 pasien, dan eritema pada satu pasien.
Uji coba kasus-kontrol melaporkan bahwa pria dengan gejala Covid-19 sedang juga menunjukkan penurunan konsentrasi sperma yang signifikan.
Untuk memastikan hal tersebut disebabkan oleh COVID-19 harus disertai dengan pemeriksaan tes PCR. Jika tes Covid-19 dinyatakan negatif, gejala terkait urin mungkin terkait dengan ISK.
Sebab, kondisi ISK ini sebagian besar disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang secara alami ada di dalam tubuh. Bakteri biasanya berasal dari usus, dan masuk ke saluran kemih melalui uretra.
(roy/roy)