
Cara Biden Bikin Rusia Menderita Usai Putin Serang Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Joe Biden memastikan tak berdiam diri setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina. Amerika Serikat (AS) mengumumkan memberikan sanksi pada Rusia pada hari Kamis (24/2/2022) setempat.
AS mengumumkan membatasi ekspor ke Rusia. Ini terdiri dari serangkaian produk buatan AS dan produksi asing yang dibangun dengan teknologi AS. Reuters merangkum arah kebijakan itu dari enam pakar hukum perdagangan AS. Berikut pengaruh aturan baru tersebut, dikutip Jumat (25/2/2022):
Daftar Teknologi yang Dilarang
Saat ini perusahaan AS akan dilarang menjual perangkat dari komputer, sensor, laser, alat navigasi, peralatan komunikasi, aerospace dan kelautan. Pemerintah akan menolak hampir seluruh permintaan.
"Kami mengharapkan sesuatu yang besar dan ini pasti besar," kata Ama Adams, mitra di firma Ropes & Gray.
Aturan tersebut juga memaksa perusahaan pembuat produk teknologi asing dengan alat AS untuk memiliki lisensi dari negara tersebut sebelum dikirim ke Rusia.
Perusahaan Paling Terdampak
Pakar hukum mengatakan kemungkinan banyak perusahaan yang memilih menangguhkan seluruh penjualan ke Rusia. Dan Goren, mitra di firma hukum Wiggin and Dana, mengatakan klien yang membuat peralatan elektronik telah menahan pengiriman ke Rusia pada Kamis lalu.
Dampak teknologi paling parah ke Rusia bisa datang dari pembatasan barang asing. Misalnya Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) mewakili pembuat chip AS mengatakan Rusia bukanlah konsumen langsung yang signifikan.
Namun banyak produk buatan Asia dan ditunjukkan untuk Rusia, termasuk chip dibuat dengan peralatan AS. Selain AS, ada lebih dari dua lusin anggota Uni Eropa, Inggris, Kanada, Jepang, Australia dan Selandia Baru yang memberlakukan pembatasan ekspor serupa.
Dampak Untuk Rusia
Dengan pembatasan ini akan membekukan teknologi Rusia. "Anda tidak akan bisa memasukkan teknologi baru ke nagara ini," kata Emily Kilcrease selaku rekan senior di Center for a New American Security dan mantan wakil asisten Perwakilan Dagang AS.
Namun nampaknya dampak aturan itu tidak akan terasa secara instan. William Reinsch, pakar perdagangan di Center for Strategic and International Studies mengatakan eskalasinya akan berjalan dengan lambat.
"Akhirnya mereka akan terluka, namun tidak dalam beberapa bulan. Ini bukan pukulan langsung ke tubuh," ungkapnya yang juga merupakan mantan pejabat ekspor Departemen Perdagangan.
Teknologi yang Tidak Masuk Dalam Pembatasan
Ponsel masih diperbolehkan dikirimkan ke Rusia asal tidak pada pegawai pemerintah atau afiliasi tertentu negara tersebut. Selain itu teknologi enkripsi manusia juga masih diperbolehkan. Menurut seorang pengacara ini menjadi tanda AS dan sekutu tidak ingin mengganggu pengunjuk rasa serta media.
Namun bukan tidak mungkin AS akan memperluas sanksi ke lebih banyak produk lain di masa depan.
Aturan itu mengikutsertakan sejumlah negara dunia. Namun Korea Selatan tak masuk dalam daftar, yang menurut Kilcrease bantuan negara itu akan penting untuk memblokir akses Rusia.
Perusahaan Paling Untung dari Aturan Pembatasan
Perusahaan teknologi China mungkin akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Barat dengan aturan baru itu, ungkap Kilcrease dan ahli hukum lain. Namun menurut pejabat senior AS, China tidak bisa memasok kebutuhan militer penting Rusia. Khususnya kebutuhan chip.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serang Ukraina, Ini Senjata Militer yang Dipakai Rusia
