
Dihajar Terus di Ukraina, Tentara Rusia Dilarang Pakai HP

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Rusia makin sulit dibaca pergerakannya oleh Ukraina di medan perang. Pemerintah Vladimir Putin melarang mereka yang berada di garis depan pertempuran menggunakan perangkat dengan internet.
Parlemen mengesahkan undang-undang itu pada hari Rabu waktu setempat. Perangkat yang dimaksud yang bisa menyimpan atau mengirim konten seperti video, foto, atau data geolokasi di internet.
Tentara Rusia yang tidak mematuhi aturan tersebut akan diberikan hukuman yang masuk dalam pelanggaran berat. Mereka akan ditahan hingga 15 hari, dikutip dari Politico, Jumat (26/7/2024).
Aturan juga melarang adanya transmisi informasi dalam apapun, yakni yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan para pasukan Rusia.
Ketua Komite Pertahanan Duma Negara, Andrei Kartapolov menjelaskan alasan pembuat undang-undang. Negara ingin memastikan keselamatan pada personel yang bertugas di medan perang.
"Rancangan UU untuk menjamin keselamatan personel dan unit militer," ujarnya.
Jelas aturan ini akan merugikan Ukraina yang terlibat perang dengan Rusia selama beberapa tahun terakhir. Ukraina akan kesulitan mengintip gerak gerik para militer Rusia.
Ini juga terlihat dalam laporan Agent OSINT Ukraina, Molfar. Mereka yang bertugas menganalisis aktivitas Rusia di medan perang menemukan adanya penurunan pada publikasi data oleh militer di media sosial.
Situasi ini berbeda saat awal perang. Kepala penelitian Molfar, Maksym Zrazhevskyi menjelaskan saat itu banyak postingan dari tentara Rusia yang memperlihatkan informasi sensitif termasuk terkait lokasinya.
"Aturan itu kemungkinan besar akan mengurangi jumlah data seperti ini, namun militer bukan satu-satunya sumber informasi dari medan perang," jelas Zrazhevskyi.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Bisa Serang Kota Ukraina, Rusia Punya Senjata Jahat Gantinya
