Vaksin Covid-19 Ini Diklaim Ampuh Cegah Rawat Inap, Apa Itu?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
24 February 2022 16:50
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 buatan Sanofi & GSK diklaim 100% efektif cegah rawat inap. Sementara itu, untuk mencegah penyakit sedang atau parah sebesar 75% saat uji coba fase 3.

Selain itu, efektivitasĀ vaksin mencapai 57,9% untuk melawan penyakit simtomatik. Menurut perusahaan, hasil tersebut sejalan dengan efektivitas vaksin yang diharapkan pada saat variant of concern seperti Delta dan omicron dominan.

Saat data yang menjanjikan telah masuk, Sanofi & GSK juga merencanakan meminta izin penggunaan dari Food and Drug Administration Amerika Serikat (AS) atau FDA dan regulator di Eropa, dikutip dari CNet, Kamis (24/2/2022).

Untuk booster, perusahaan mengklaim vaksin buatannya juga efektif bagi orang yang menggunakan jenis vaksin lain pada dua dosis pertamanya. Sanofi & GSK juga akan meminta regulator termasuk FDA mempertimbangkan menggunakan produknya untuk kandidat booster.

Vaksin buatan Sanofi & GSK ini menggunakan teknologi yang berbeda dari vaksin yang ada saat ini. Yakni berbasis protein, merupakan jenis vaksin umum yang telah digunakan pada penyakit lain seperti herpes, zoster, dan hepatitis.

Vaksin ini masuk menjadi salah satu yang didanai oleh Operation Warp Speed. Sayang kemajuan pengembangan tertunda tahun 2020, sebab vaksin gagal menghasilkan respon imun yang kuat untuk orang dewasa yang lebih tua. Berikutnya, perusahaan mulai mengerjakan vaksin dengan versi yang lebih kuat.

Sanofi dan GSK adalah dua dari banyak perusahaan yang mengerjakan vaksin Covid-19. Keduanya juga termasuk beberapa yang berencana membuat booster khusus untuk varian.

The New York Times melaporkan jika jumlah infeksi dalam uji coba tersebut kecil. Kemanjuran vaksin juga kemungkinan bisa jauh lebih rendah dalam uji coba yang lebih besar.

Sementara menurut perusahaan, hasil lengkap untuk vaksin sebagai seri utama dan booster akan dipublikasikan akhir tahun ini.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Kemenkes Suntikan Vaksin Sinovac ke 26,4 Juta Anak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular