Kelompok Ini Terancam Nyawa Akibat Covid-19, Siapa Saja?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Selasa, 22/02/2022 20:51 WIB
Foto: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan dari 2.484 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 73 persennya belum divaksin lengkap.

Berdasarkan data pasien yang dirawat sejak 21 Januari-19 Februari, kematian terutama meningkat pada kelompok lansia, orang dengan komorbid dan belum melengkapi vaksinnya. Jika dilihat lebih lanjut 21 persen di antaranya adalah pasien yang memiliki komorbid lebih dari satu.

"Bahkan kalau kita lihat ada sebagian pasien dirawat dan berisiko kematian ini sama sekali belum mendapatkan vaksin," kata Siti saat konferensi pers virtual, Senin (22/2/2022).


Adapun risiko kematian bagi non lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan vaksin booster hanyalah 0,49 persen. Sedangkan risiko bagi lansia tanpa komorbid yang sudah booster 7,5 persen.

"Ini risikonya sangat rendah yang artinya dengan adanya vaksinasi terlihat bahwa kematian itu turun dengan adanya pemberian vaksinasi," ujarnya

Sehingga, perlu mendorong vaksinasi untuk memberikan perlindungan kepada mereka dari risiko penyakit yang parah maupun berorientasi menghadapi kematian akibat Covid-19.

"Vaksin lengkap memberikan perlindungan hingga 67 persen dari kematian, bahkan 91 persen perlindungan bagi yang sudah booster." pungkasnya.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center