Kemenkes Ungkap Cara Cegah Sakit Berat Omicron

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 February 2022 16:00
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 varian omicron terus menyebar di Indonesia. Kementerian Kesehatan mengingatkan cara mencegah terinfeksi dengan melaksanakan protokol kesehatan, vaksinasi, deteksi dini.

Varian omicron mendominasi kasus infeksi Covid-19 pada masyarakat di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia menjelaskan penularan omicron 4-5 kali lebih cepat dari Delta dan membuat banyak yang terinfeksi tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan.

Dia mengatakan orang yang sudah divaksinasi dan terinfeksi tidak memiliki gejala atau hanya bergejala ringan.

"Vaksinasi harus dikombinasikan dengan kepatuhan prokes. Menunjukkan vaksin yang dipakai bermanfaat mencegah infeksi menjadi berat," kata Siti Nadia, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/2/2022).

Dia juga menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Beberapa daerah juga sudah mengalami peningkatan kasus, yang didominasi di Jawa-Bali.

Siti Nadia mengatakan untuk luar wilayah Jawa-Bali juga berpotensi mengalami peningkatan kasus Covid-19.

"Tetap melaksanakan prokes, deteksi dini, dan vaksinasi. Strategi untuk merawat pasien bergejala sedang, berat dan kritis atau komorbid terus kita jalankan tentunya untuk mengurangi beban di rumah sakit dan tenaga kesehatan kita," jelasnya.

Hal yang sama juga diingatkan pada wilayah di luar Jawa-Bali dimana kasus masih rendah. Mengingat varian omicron memiliki jalur penyebaran yang cepat.

"Mendorong daerah non Jawa Bali walaupun kasus masih rendah mengimbau melakukan upaya penguatan prokes, pemerintah daerah melakukan penguatan testing, tracing, dan pengobatan untuk mencegah perluasan Covid-19 varian omicron," kata Siti Nadia.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Global Melonjak, Warga RI Harus Booster Kedua?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular