Telkom, Telkomsel, dan Jababeka Kembangkan Jaringan 5G

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
11 February 2022 14:47
Telkom, Telkomsel, dan Jababeka Kembangkan Jaringan 5G
Foto: Dok Telkom

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM, Telekomsel,  dan PT Jababeka Infrastruktur menjalin kolaborasi strategis untuk pengembangan teknologi 5G di Kawasan Jababeka, Jawa Barat.

Dalam kolaborasi ini, Telkom dan Telkomsel akan membangun jaringan 5G di kawasan pilot Jababeka sebagai langkah awal untuk melangsungkan trial use case 5G. Pengembangan teknologi 5G ini merupakan upaya bersama dalam mewujudkan transformasi digital bagi Kawasan Jababeka sebagai road map menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.

Telkom telah mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Untuk menjawab tantangan industri digital dan mendukung digitalisasi nasional, Telkom saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 digital business domain yaitu Digital Connectivity, Digital Platform, serta Digital Services.

"Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman ini, diharapkan Telkom dan Jababeka dapat menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan dan memiliki manfaat bagi para pihak. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya percepatan pengelolaan digitalisasi kawasan Jababeka menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem," kata Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom Teuku Muda Nanta dalam siaran resmi, Jumat (11/2/2022).

Trial use case 5G yang akan dikembangkan meliputi solusi Fixed Wireless Access/Fixed Wireless Office untuk kebutuhan personal maupun enterprise dan Smart Surveillance dengan teknologi Camera Vision. Implementasi teknologi berbasis 5G tersebut merupakan upaya Telkomsel dalam mendukung road map Kawasan Jababeka menuju Digitalized Township Ecosystem.

Dengan menghadirkan jaringan 5G di Kawasan Jababeka, Telkomsel berupaya membuka peluang lebih luas kepada segmen enterprise untuk dapat memanfaatkan solusi digital berbasis IoT. Dengan begitu bisa mendukung otomasi untuk meningkatkan kualitas produk, keamanan hingga mendorong produktivitas.

Vice President Area Account Management Yogi R. Bahar mengatakan, pengembangan jaringan 5G di kawasan industri saat ini sangat penting dilakukan mengingat tingginya kebutuhan sektor industri terhadap penerapan teknologi Internet of Things (IoT).

"Jababeka sendiri merupakan kawasan industri besar dengan lebih dari 2000 perusahaan nasional maupun multinasional dari lebih 30 negara beroperasi di sana. Tentunya, keberadaan jaringan 5G di kawasan tersebut akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk bertransformasi melalui penerapan teknologi IoT yang menawarkan kemampuan real-time serta mendukung implementasi smart factory, augmented reality, drone inspection, maupun enhanced video service yang banyak dibutuhkan," kata Yogi.

Menurutnya, Telkomsel siap menyokong digitalisasi tenant-tenant di kawasan Jababeka sebagai upaya transformasi melalui pembangunan infrastruktur serta dukungan kapabilitas teknologi dan ekosistem digital Telkomsel. Langkah ini pun sejalan dengan dukungan kami terhadap fokus pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0 secara nasional untuk tercapainya industri manufaktur yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif.

Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur Tjahjadi Rahardja mengatakan menyambut positif kolaborasi in untuk menyongsong era industri 4.0 menuju Digitalized Township Ecosystem.

"Dengan kerja sama ini, diharapkan tenant kawasan Jababeka dan warga kawasan bisa mengenal 5G dan manfaatnya jika 5G diterapkan. Sehingga misi Jababeka untuk membantu semua tenant mencapai industry 4.0 bisa cepat terwujud," kata Tjahjadi.

Tjahjadi menambahkan pihaknya optimis kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan serta manfaat ke semua pihak. Di Kawasan Jababeka sendiri, sudah tersedia infrastruktur yang sudah mampu mendukung industri 4.0 melalui hadirnya jaringan telekomunikasi fiber optik. Sehingga layanan internet bisa diberikan di semua kawasan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun enterprise.

"Kemudian, kami juga telah menyediakan end to end IOT (internet of things) solution. Mulai dari aplikasi absen, payroll, HR (human resources), dan proses produksi. Lalu kami juga memiliki Fablab, sebuah pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi Industry 4.0. Di mana para tenant bisa memakai fablab untuk riset dan pengembangan produk mereka. Yang artinya, kami sudah siap menyongsong industry 4.0 dan siap juga siap menyambut internet 5G," urai Tjahjadi.

Ditambah, Tjahjadi menilai di era digital yang tidak bisa dihindari pasti tenant-tenant Kawasan Jababeka sekarang sedang beradaptasi dengan melakukan transformasi digital agar lebih bisa bersaing, dan butuh internet 5G yang amat cepat untuk penerapan IoT atau mendorong produktivitas mereka.

"Jadi, kerja sama ini ini merupakan langkah strategis dalam membantu tenant kami menerapkan industri 4.0 dan juga membantu Kawasan Jababeka memiliki ekosistem yang mirip Silicon Valley. Kami siap membantu menyiapkan hal yang dibutuhkan agar trial use case 5G bisa cepat terlaksana, dan bahkan harapan kami kerja sama ini bisa berlanjut ke tahapan lebih serius," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos XL Axiata Buka-bukaan Alasan 5G Masih Lelet di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular