Ini Cara Menkes Untuk Tambah Jumlah Dokter di Indonesia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 February 2022 19:49
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Memberikan Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Rapat Terbatas “Evaluasi PPKM
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Memberikan Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Rapat Terbatas “Evaluasi PPKM", Jakarta, Senin (24/1/2022). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah dokter di Indonesia ternyata tidak banyak. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin punya caranya sendiri untuk menambal kekurangan ini.

Budi bercerita di Jerman, ada 5 dokter untuk 1000 orang. Sementara di Indonesia hanya 0,67 dokter untuk 1000 penduduknya.

"Kita butuh 120 ribu dokter, dokter per tahunnya hanya 12 ribu. Kita punya 10 tahun. Kembali ke 5 tahun lalu juga butuh 10 tahun jadi kita tidak bergerak," jelasnya dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).

Dia mengatakan Indonesia harus meningkatkan jumlah dokter. Salah satunya yang paling mudah memastikan semua dokter terdaftar, termasuk yang belum berpraktik.

"Saya sasar ada banyak sarjana dokter yang tidak berpraktek. 20 tahun lulus dari UGM dan UI saya bandingkan dengan izin berapa orang yang tidak praktik dan didorong untuk praktik," kata Budi.

Penambahan jumlah dokter ini juga harus diikuti dengan peningkatan faktor pendukungnya. Dimulai dengan menggandakan kapasitas fakultas kedokteran di kampus-kampus.

Budi mengatakan butuh banyak lobby terkait hal ini dari tingkat kementerian dan dekan di fakultas tersebut. Dia berharap pihak sekolah bisa melakukan permintaannya itu.

Mengikuti penggandaan kapasitas sekolah, rumah sakit juga harus melakukan hal yang sama. Sebab dia menuturkan dokter berbeda dengan pekerjaan lain, sebab butuh praktik dan tidak bisa di sekolah namun harus di rumah sakit.

"Jadi kita harus membuka cukup rumah sakit untuk bisa belajar. Kami juga mekanisme spesial, rumah sakit yang membuka dirinya untuk pendidikan dokter akan mendapatkan insentif keuangan," ungkapnya.

Untuk distribusi, Budi mengatakan akan ada beasiswa khusus untuk dokter di daerah terpencil. Menurutnya, tidak bisa memaksakan dokter di suatu wilayah pindah ke daerah lain.

Dengan satu kondisi para penerima beasiswa harus kembali ke daerah asalnya setelah mereka lulus dari fakultas kedokteran.

"Setiap ibu akan senang anaknya jadi dokter. Jadi saya akan pergi ke Papua pergi ke sekolah terbaik di Papua dan siapa 3 besar mendapatkan beasiswa untuk fakultas kedokteran," ujar Budi.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular