Meta Facebook Ancam Tarik Layanan, Ini Respons Uni Eropa

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
08 February 2022 16:55
[THUMBNAIL] FB, IG, WA Down
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Uni Eropa menyatakan bahwa mereka akan baik-baik saja tanpa kehadiran Facebook. Hal ini sebagai tanggapan atas laporan Meta yang mengatakan ada kemungkinan bahwa induk perusahaan perlu menarik Instagram dan Facebook keluar dari Eropa karena aturan privasi data.

Dua politisi parlemen Eropa malah menyebut, menarik Instagram dan Facebook adalah ide yang bagus, demikian dikutip dari Phone Arena, Selasa (8/2/2022).

Saat ini, regulator Eropa sedang mengerjakan undang-undang baru yang akan membatasi data warga negara Eropa ditransfer ke Amerika Serikat. Akibatnya, Meta telah mengeluarkan ancaman bahwa Instagram dan Facebook harus menarik diri dari Eropa jika aturan itu benar berlaku.

Di sisi lain, peringatan halus ini tampaknya tidak membuat beberapa pejabat Parlemen Eropa terintimidasi. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menyatakan bahwa Eropa dapat tetap mengesahkan aturan tersebut tanpa dua platform media sosial besar milik Mark Zuckerberg itu.

Habeck dilaporkan menyatakan bahwa dia telah hidup tanpa Facebook dan Twitter selama empat tahun setelah akunnya diretas. Ia menyatakan hidupnya fantastis sejak saat itu.

Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah acara di Paris. Selain itu, Le Maire menegaskan bahwa hidup "sangat baik" tanpa Facebook. Dia juga menambahkan bahwa raksasa teknologi harus memahami bahwa Eropa akan menentang dan menegaskan kedaulatannya.

Habeck menyatakan bahwa karena Uni Eropa adalah pasar internal yang besar dengan kekuatan ekonomi yang besar dan jika mereka bertindak dalam kesatuan, mereka tidak akan terintimidasi oleh hal-hal seperti ancaman dari Meta.

Namun, juru bicara Meta malah menyatakan bahwa raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu tidak memiliki rencana untuk menarik layanannya dari Eropa sejauh ini.

Juru bicara itu juga menambahkan bahwa perusahaan telah mengangkat masalah privasi data serupa dalam pengajuan dan laporan sebelumnya.

Kendati demikian, Meta, serta perusahaan lain, mengandalkan transfer data antara Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk memberikan layanan global kepada penggunanya. Peraturan Eropa yang baru ini sebenarnya akan mencegah transfer data semacam itu ke AS.

Meta telah menyatakan bahwa perubahan tersebut akan berdampak material dan merugikan terhadap kondisi bisnis dan keuangannya, serta hasil operasinya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Riset: Facebook dan Instagram Bungkam Rakyat Palestina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular