Sudah Divaksin & Booster Kena Omicron? Bisa! Ini Gejalanya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 03/02/2022 10:35 WIB
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian omicron juga bisa menyerang masyarakat yang sudah divaksinasi bahkan mendapatkan dosis booster. Namun mereka akan punya gejala yang berbeda dibandingkan orang terinfeksi namun belum divaksinasi.

Selain itu dua kelompok tersebut akan mengalami tingkat keparahan yang berbeda juga dengan mereka yang tidak mendapatkan vaksinasi.

Ini sejumlah gejala yang bakal timbul pada orang yang terinfeksi dan sudah divaksinasi serta booster, dirangkum dalam laman Best Life, Kamis (3/2/2022):


Pilek

Maya Clark-Cutaia, profesor dari New York University Meyers College of Nursing, menjelaskan orang dengan omicron namun sudah divaksin akan bergejala sakit kepala, nyeri, dan demam.

"Seperti pilek yang parah," jelas Clark-Cutaia.

Sebaliknya gejala berbeda ditemukan pada orang yang belum divaksinasi. Mulai dari sesak napas, batuk, dan gejala mirip flu.

Craig Spencer, Direktur Kesehatan Global Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Pusat Medis Universitas Columbia, mengatakan mereka yang terinfeksi dan telah di-booster akan merasakan sakit tenggorokan. Bagi orang yang menerima vaksin lengkap memiliki gejala kelelahan dan batuk, namun tidak ada sesak napas.

Tidak Demam dan Kehilangan Bau serta Rasa

Ada gejala yang kurang umum ditemui pada pasien Covid-19 Omicron. Yakni kehilangan indera perasa dan bau serta demam.

Kepala Bagian Penyakit Menular di Penn Presbyterian Medical Center, Judith O'Donnel menjelaskan tidak banyak gejala demam yang ditemui pada orang yang terinfeksi dan booster. Gejala yang mungkin ada adalah pilek.

"Orang yang divaksinasi punya gejala pilek, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, namun tidak demam. Jika Anda divaksinasi dan di-booster dan itu adalah gejala yang dialami, mungkin terkena Covid-19," jelasnya.

Tingkat Keparahan yang Berbeda

Menurut Spesialis Penyakit Menular University of California, Peter Ching-Hong, orang yang telah divaksinasi dan booster mungkin tidak bergejala terlalu parah. Waktu sakit bagi mereka juga jauh lebih singkat.

Sementara bagi orang yang tidak divaksinasi akan mengalami gejala dalam lima hari atau lebih. Mereka yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin akan bergejala 1-2 hari.

Perawatan di Rumah Sakit

Risiko orang yang tidak divaksinasi Covid-19 adalah dirawat di rumah sakit. Tim ilmuwan Case Western Reserve University mengatakan risiko pada Omicron di Amerika Serikat (AS) diketahui setengah dari Delta, kemungkinan ini terutama pada orang yang belum divaksinasi.

Daniel Griffin selaku spesialis penyakit menular di ProHealth New York mengatakan orang yang tidak divaksin akan punya penyakit lebih sistemik seperti pneumonia saat terinfeksi varian Omicron. Dia juga menambahkan belum menemukan pasien di rumah sakit namun sudah mendapatkan dosis booster.

"Faktanya saya belum merawat orang yang di-booster di rumah sakit saat ini dengan Covid-19, menunjukkan mereka adalah pasien rawat jalan dan sembuh di rumah," kata Griffin.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat