China Bangun Satelit Internet 5G, Saingi Starlink Elon Musk
Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink milik Elon Musk dan Blue Origin milik akan punya saingan. Sebab dilaporkan China akan mulai membangun seribu jaringan satelit yang mendukung cakupan 5G.
Pembangunan ini dilakukan dalam tiga bulan ke depan. Gelombang pertama dari enam satelit komunikasi berbiaya rendah dan kinerja tinggi telah diproduksi, diuji dan tiba di lokasi peluncuran.
Starlink memang jadi acuan pembangunan jaringan tersebut. Ini disebutkan oleh perusahaan pembuatnya, GalaxySpace yang ingin bersaing dengan perusahaan milik Elon Musk untuk pasar yang melayani internet berkecepatan tinggi di daerah terpencil. Selain itu GalaxySpace berkeinginan jaringan satelit dapat memperluas cakupan 5G di China.
Menurut Zhu Kaiding, insinyur antariksa dari China Academy of Space Technology dan bekerja untuk GalaxySpace, proyek itu berjuang mengimbangi Starlink. Namun tak menyebut kecepatan produksi satelit tersebut, sementara Starlink bisa mencapai 6 satelit perhari, menurut laporan South China Morning Post dan dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (25/1/2022).
Namun dari segi jumlah, jaringan satelit China itu masih kalah dari Starlink. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) sudah punya 2.000 satelit di orbit dan punya rencana memperluasnya hingga 42 ribu saat jaringan selesai.
Jaringan dari GalaxySpace akan jadi yang pertama dari jenis yang menggunakan teknologi 5G. Para ilmuwan dalam proyek tersebut mengatakan akan memastikan kecepatan unduh (download) lebih dari 500 megabit per detik dengan latensi rendah.
Sebagai informasi, Starlink menawarkan kecepatan download sekitar 110 Mbps untuk penggunaan sipil. Meski menggunakan teknologi berbeda dengan 5G, satelit berpotensi menawarkan jaringan 6G di masa depan.
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana penggunaan internet saat hujan atau berawan. Sebab Starlink pernah mengingatkan kecepatan internet bisa terpengaruh bahkan terputus.
Namun Li Jiancheng, ilmuwan teknologi komunikasi GalaxySpace bersama rekannya mengklaim satelit buatannya tetap bisa mempertahankan kecepatan unduh pada 80 Mbps dalam cuaca terburuk.
(npb/npb)