
Pengguna Vaksin Sinovac Ada Kabar Baru Soal Omicron Buat Anda

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Omicron menyebar di banyak negara, ada sejumlah penelitian yang dilakukan terkait efikasi vaksin yang ada saat ini. Salah satunya soal vaksin Sinovac.
Sebuah penelitian mengungkapkan keefektifan vaksin dari Omicron. Ini diungkapkan oleh penelitian dari University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong, dikutip dari Reuters, Senin (24/1/2022).
Dari penelitian itu terungkap Sinovac gagal menghasilkan tingkat antibodi yang cukup untuk melawan varian Omicron.
Para peneliti mengungkap jika vaksin mRNA Pfizer dan BioNTech jauh lebih efektif, sebab dosis booster keduanya bisa memberikan perlindungan antibodi pada Omicron. Namun tidak jelaskan perbedaan antibodi Sinovac dan Pfizer-BioNTech.
Meski Sinovac disebut tak ampuh mencegah infeksi Covid-19 varian Omicron,Incident Manager World Health Organization (WHO) Abdi Mahamud mengatakan vaksin Covid-19 masih melindungi terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian walaupun varian Omicron dapat menghindari antibodi dan menyebabkan infeksi.
"Vaksin memiliki peringkat yang berbeda dalam hal pencegahan infeksi, tetapi yang kita ketahui sejauh ini adalah semuanya mencegah kematian. Prediksi kami, kemampuan mereka untuk mencegah [penyakit] parah, rawat inap dan kematian akan dipertahankan," katanya seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin (24/1/2022).
"Apa yang kita lihat sekarang adalah apa yang akan melindungi dari [penyakit] parah, rawat inap dan kematian, itu adalah respons sel-T Anda. Apa yang kita ketahui dari vaksin lain adalah mereka mencegahnya, apakah itu [vaksin] Sinovac atau Sinopharm."
Sistem tubuh manusia memiliki sistem pertahanan yang berlapis. Ketika antibodi gagal membendung infeksi, sel-T (sistem imun tubuh yang berfokus pada partikel asing tertentu dan mempunyai peranan penting dalam pertahanan terhadap zat asing ketika partikel-partikel asing masuk ke dalam tubuh) bisa menjadi sistem pertahanan lainnya.
"Sel-T mempertahankan kemampuan [tubuh] untuk mengenali [varian] dan melindungi [tubuh] dari penyakit parah," terang Abdi Mahmud.
Vice President Sinovac Biotech (Hong Kong) Ltd Weining Meng mengatakan terkait dengan Covid-19 pihaknya sedang bekerja keras untuk menghasilkan vaksin yang bisa melawan varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini.
"Kami sudah memiliki beberapa update. Data baru akan tersedia segera. Sebagai developer vaksin kami ini adalah tugas kami untuk memberikan solusi bagi masyarakat," ujarnya dalam Webinar Indonesia Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries, dikutip Senin (24/1/2022).
Weining Meng menargetkan akan bisa mendistribusikan vaksin yang mampu melawan omicron ini pada akhir Februari 2022.
"Kami sedang menanti hasil uji klinis pada Februari mendatang, dan vaksin dalam jumlah besar secara komersial akan siap didistribusikan pada akhir Februari," terangnya.
Weining Meng optimistis booster vaksin ini akan memainkan peran yang signifikan untuk mengakhir penularan Covid-19 varian omicron di dunia.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Global Melonjak, Warga RI Harus Booster Kedua?
