Awas Tertipu! Ini Gejala Tak Biasa Corona Varian Omicron
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona varian Omicron dikatakan tidak seganas varian Delta. Pasien yang terinfeksi Omicron bahkan dilaporkan memiliki gejala yang tidak biasa dan berbeda dari gejala varian yang sudah ada sebelumnya.
Berbeda dengan Delta, yang memiliki gejala parah hingga membutuhkan oksigen dan perawatan lebih lanjut, banyak pasien omicron yang tidak mengalami gejala batuk atau kehilangan perasa dan penciuman (anosmia). Padahal ini gejala paling umum dari penderita Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Angelique Coetzee, dokter pertama di Afrika Selatan (Afsel) yang melaporkan adanya gejala omicron. Gejala yang tidak biasa tetapi termasuk ringan muncul pada beberapa pasien yang dirawat di kliniknya, yang berada di ibu kota Pretoria. Ini terjadi sejak awal November 2021 lalu.
Dalam sebuah wawancara, Coetzee memaparkan jika para pasien muncul dengan gejala Covid-19 yang tidak masuk akal. Para pasien dari berbagai latar belakang, usia dan etnis datang dengan kelelahan hebat, bahkan ada seorang anak berusia enam tahun dengan denyut nadi yang sangat tinggi. Ada juga gejala tenggorokan gatal.
"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee, dokter umum selama 33 tahun yang juga memimpin Asosiasi Medis Afrika Selatan, dikutip dari The Telegraph.
CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan hal yang sama. Orang yang memiliki varian Omicron memiliki gejala lebih ringan namun bisa menyebar lebih cepat dan bisa menyebabkan banyak mutasi di masa depan.
Sementara data dari Penelitian Medis Afsel merinci pengalaman sejumlah orang di provinsi Gauteng, tempat Omicron pertama kali terdeteksi. Terlihat varian ini menyebabkan gejala lebih ringan dan hanya sedikit pasien yang membutuhkan oksigen serta perawatan intensif.
Menurut data tersebut, sebagian besar pasien yang ada di sana merupakan "penerimaan Covid insidental", yang sudah dirawat di rumah sakit untuk alasan medis lain atau bedah.
Para pasien yang dirawat juga dilaporkan tidak mendapatkan vaksinasi. Untuk kelompok usia, rumah sakit menerima pasien yang lebih muda dan anak-anak. Ini merupakan kelompok usia dengan tingkat vaksinasi rendah atau tidak sama sekali sebab anak di bawah 12 tahun tidak divaksinasi di Afrika Selatan.
Sebagai informasi, sampel pertama Omicron diketahui pada 9 November dan ditemukan di Afrika Selatan. WHO mengatakan infeksi di sana telah meningkat tajam bersamaan dengan deteksi varian baru.
Omicron telah masuk ke kelompok variant of concern oleh WHO pada 26 November 2021. Ini hanya berselang dua harus setelah Afrika Selatan melaporkannya pada lembaga kesehatan PBB tersebut.
(tfa/tfa)