Simak! Ahli Ungkap Syarat Covid-19 Jadi Endemik Kaya Flu
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak ahli yang memperkirakan Covid-19 akan menjadi endemik. Bahkan terasa seperti penyakit influenza musiman. Apa syaratnya?
Dalam laporannya akhir tahun lalu, CNN Internasional mengutip Dr Ofer Levy yang merupakan direktur Program Vaksin Presisi di Rumah Sakit Anak Boston. Dia mengatakan tahun 2022 mungkin adalah waktu saat virus corona jadi bagian dari perubahan itu.
"Saya pikir kemungkinan besar akan melihat gelombang datang dan pergi dan bahwa musim semi serta musim panas akan terlihat jauh lebih baik dari yang terlihat saat ini bagi kita," kata Levy, dikutip Jumat (21/1/2022).
"Akan ada lebih sedikit kasus dan sekali lagi musim gugur dan musim dingin mendatang kita akan melihat lonjakan penyakit virus, virus corona, influenza dan lain, namun itu lebih seperti siklus endemik".
Namun perubahan virus corona tetap jadi peran utamanya. Tidak ada patokan waktu saat pandemi berakhir dan new normal akhirnya dimulai.
Dr. Arnold Monto, profesor epidemiologi di University of Michigan mengatakan bahkan tak ada tolak ukur pandemi atau endemik. Semuanya bergantung pada apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mengendalikan wabah, ungkapnya.
"Apa yang sangat berbeda adalah bahwa vaksin kami jauh lebih efektif dari yang biasa kita lihat," jelas ketua Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
Bahkan jauh sebelumnya, pada 2020 saat pandemi baru saja meningkat WHO sudah memperkirakan virus corona sudah menjadi virus endemik dan tidak akan pernah menghilang. Hal yang sama juga diungkap oleh ahli penyakit menular AS, Dr. Anthony Fauci pada November lalu.
Dia juga menyebut vaksinasi harus dilakukan secara global dan pada lebih banyak orang. Di masa depan akan terlihat virus ini tidak lagi mendominasi kehidupan masyarakat dunia.
"Apa yang nanti kita lihat adalah tingkat [penalaran virus] sangat rendah jadi meskipun tidak sepenuhnya dihilangkan, itu tidak berdampak besar pada kesehatan masyarakat atau pada cara kita menjalankan hidup kita," ungkapnya.
"Jadi jika kita mendapatkan lebih banyak orang yang divaksinasi secara global dan lebih banyak yang divaksinasi sekarang, mudah-mudahan dalam jangka waktu wajar, kita akan sampai pada titik saat kadang-kadang naik turun, namun tidak akan mendominasi".
(npb/roy)