Usai Erupsi & Tsunami, Kini Tonga Terancam 'Kiamat' Internet
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengalami erupsi gunung berapi dan tsunami pekan lalu, Tonga menghadapi ancaman lainnya. Kiamat internet berpotensi terjadi karena kerusakan kabel serat optik saat itu.
Reuters melaporkan kepulauan itu mengandalkan kabel serat optik tunggal untuk komunikasi global. Namun kabel putus saat gunung berapi meletus dan gempa saat itu.
"Akibat kerusakan kabel fiber optik internasional, internet mati. Kedua operator komunikasi sedang mengerjakan opsi satelit untuk memulihkan sejumlah layanan termasuk internet," ungkap pemerintah Tonga, seperti dikutip dari NPR, Kamis (20/1/2022).
Laporan Cloudfare menyebut setelah letusan tersebut, trafik internet di Tonga langsung anjlok. Dalam pernyataan pemerintah, operator di sana memprioritaskan pemulihan panggilan internasional dan layanan komunikasi lain termasuk email.
Sayangnya perbaikan itu juga tak mudah. Sebab menurut Reuters, semua bergantung pada kedatangan kapal khusus di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini.
Meski sejumlah berjalan lancar, masih butuh waktu dua minggu untuk tiba. Ini diungkapkan oleh Craige Sloots, direktur pemasaran dan penjualan di Southern Cross Cable Network.
Ini bukan kali pertama kabel bawah laut Tonga rusak. Tahun 2019, lebih dari 10 hari seluruh negeri hadir hampir tanpa akses internet.
Sebagai informasi, pada Sabtu (15/1/2022) waktu setempat terjadi letusan gunung api Hunga Tonga-Hunga Ha'apai. Ledakan itu menyebabkan awan abu dan uap gas ke udara.
Tak hanya itu, Tonga juga diterjang tsunami setinggi 1,2 meter. Bahkan tsunami terjadi di bibir pantai Jepang hingga ke Amerika Serikat (AS).
(npb/roy)