Prediksi Ahli Soal Nasib Bumi & Manusia Ketika Matahari Mati

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ahli mencoba untuk memperkirakan kapan Matahari akan mati dan apa yang akan terjadi pada Bumi ketika fenomena itu terjadi. Seperti apa prediksinya?
Beberapa ilmuwan percaya fase siklus hidup Matahari saat ini akan berakhir paling cepat 5 miliar tahun dari sekarang. Pada saat itu, bintang masif di pusat Tata Surya kita ini akan memakan sebagian besar inti hidrogennya. Secara efektif, Matahari yang kita tahu itu akan mati.
Ketika itu terjadi, Matahari akan menjadi raksasa merah yang berhenti menciptakan panas melalui fusi nuklir. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan saat itu inti Matahari akan menjadi tidak stabil dan berkontraksi, seperti dikutip dari BGR, Kamis (20/1/2022).
Begitu inti menjadi tidak stabil, lapisan luar Matahari akan mengembang. Ekspansi itu pada akhir akan menelan Merkurius dan Venus. Selain itu, angin Matahari yang berbahaya akan menghantam Bumi, menghilangkan medan magnet yang menghasilkan atmosfer.
Ini adalah fase yang menakutkan untuk dipikirkan, terutama buat kehidupan di Bumi baik manusia maupun mahkluk hidup lainnya.. Tentunya ada beberapa ancaman lain dari Matahari sebelum itu terjadi.
Menurut para ahli lautan di Bumi akan diuapkan oleh energi dari Matahari satu miliar tahun dari sekarang. Pada saat itu, kecerahan Matahari juga akan meningkat sekitar 10 persen. Ada juga ancaman lain dari perubahan iklim yang perlu diperhitungkan.
Menurut para ilmuwan masa depan Bumi suram. Kemungkinan ini menjadi sebab begitu banyak orang yang fokus pada perjalanan luar angkasa dan membawa manusia ke planet lain. Tidak saja untuk memungkinkan umat manusia terus bertahan hidup, tetapi juga akan memberi rumah baru untuk dikunjungi ketika Matahari akhirnya mati.
[Gambas:Video CNBC]
Matahari Bakal Mati, Apa yang Terjadi Pada Bumi dan Manusia?
(npb/roy)