
Ahli Israel Ini Prediksi Cuma Perlu 1X Booster Vaksin Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga dosis vaksin kemungkinan akan memberikan perlindungan jangka panjang melawan Covid-19. Sehingga dosis keempat tak terlalu perlu disuntikkan dalam waktu dekat. Ini merupakan pernyataan dari salah satu ahli kesehatan Israel.
Profesor Eyal Leshem, spesialis penyakit menular di Sheba Medical Center memprediksi dalam jangka panjang praktik penyuntikan dua atau tiga dosis vaksin kemungkinan akan memberikan perlindungan yang cukup terhadap penyakit parah bagi sebagian besar orang.
"Kami mungkin butuh memperbaharui booster vaksin setiap beberapa tahun, kemungkinan setiap tahun, untuk menyesuaikan dengan varian yang umum, tetapi kami mungkin tak membutuhkan booster yang lain jika Covid-19 varian masa depan terbukti kurang ganas seperti yang kita lihat dengan varian Omicron," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (11/1/2022).
"Jadi ada kemungkinan orang yang telah disuntik dua atau tiga dosis vaksin saat ini, dan kemudian selama gelombang ini terpapar dengan omicron atau terpapar varian lain di masa mendatang yang kurang ganas, tidak memerlukan booster lain sama sekali."
Eyal Leshem juga menyampaikan pandangan tentang keputusan pemerintah Israel untuk menyuntikkan vaksin dosis keempat kepada orang tua. Menurut keputusan tersebut diambil berdasarkan rekomendasi para ahli bukan berdasarkan data yang ada.
"Kami benar-benar memiliki sedikit data ilmiah yang menunjukkan dosis keempat akan memberikan peningkatan perlindungan secara substansial terhadap penyakit parah dan rawat inap," terangnya.
Informasi saja, Israel merupakan salah satu negara yang cukup agresif menyuntikkan vaksin Covid-19 guna sesegera mungkin mengakhiri pandemi Covid-19 di negara itu. Saat ini 71% penduduk Israel setidaknya sudah disuntik satu dosis vaksin Covid-19 dan 64% sudah disuntik dosis kedua. Hampir setengah warga Israel juga telah disuntik booster dosis ketiga.
Pekan ini sebanyak 136.569 orang di Israel terkonfirmasi positif Covid-19, angka ini naik 331% dari minggu sebelumnya. Kasus pasien yang dirawat di rumah sakit juga meningkat tetapi tidak sebanyak ketika puncak infeksi varian Delta di Israel.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Gratiskan Vaksin Booster Bagi Lansia & Peserta BPJS
