Vaksin Covid Mana yang Ampuh Lawan Omicron? Ini Bocorannya!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 January 2022 07:55
Cover Topik/ Omicron masuk RI_konten /Aristya Rahadian
Foto: Cover Topik/ Omicron masuk RI_konten /Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Munculnya Covid-19 varian Omicron kembali menimbulkan pertanyaan vaksin mana yang paling ampuh melawannya. Para peneliti juga langsung menyelenggarakan penelitian awal melihat efikasi tiap vaksin.

Sejumlah vaksin ditemukan masih memiliki efektivitas yang tinggi, dan ada juga yang efikasinya menurun melawan Omicron. Namun beberapa diantaranya masih memiliki efikasi di atas 50%.

Para peneliti juga menyuarakan pemberian booster sebagai tambahan imunitas masyarakat dunia melawan varian baru ini. Salah satu penelitian menyebutkan vaksin booster bisa meningkatkan perlindungan.

Berikut ini sejumlah penelitian terkait keefektifan vaksin Covid-19 melawan varian Omicron, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna

Penelitian dari perusahaan Afrika Selatan, Discovery Health menemukan angka efikasi dua dosis Pfizer menurun melawan Omicron. Yakni 70% dari sebelumnya 80%, termasuk untuk melawan penyakit parah dan rawat inap.

Studi dari Columbia University dan University of Hong Kong menemukan antibodi dari Pfizer ternyata 20 kali lebih rendah melawan Omicron dibanding varian aslinya. Sementara riset di Inggris melaporkan 32% dari 521 kasus Omicron ternyata menerima dua dosis Pfizer pada 15 minggu atau lebih dari itu sebelumnya.

Para peneliti juga mengemukakan pentingnya pemberian booster. Antibodi Pfizer disebut meningkat sama saat menghadapi infeksi varian awal.

Moderna juga mengalami penurunan antibodi saat melawan Omicron. Yakni sebanyak sembilan kali jika dibanding varian sebelumnya. Booster juga diyakini bisa meningkatkan antibodi dengan pemberian jenis yang sama.

Vaksin AstraZeneca

Penurunan perlindungan juga dialami pada vaksin AstraZeneca melawan Omicron. Ini berdasarkan laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Universitas Oxford, dan Imperial College London pada 14 Desember 2021.

Penelitian menggunakan 188 ribu orang dan hasilnya berdasarkan 581 berbanding 56,439 kasus varian Delta. Dari jumlah itu 20% tidak divaksin dan jadi bagian 11% hasil tes yang dipantau.

Sementara 33% telah mendapatkan vaksinasi penuh menggunakan AstraZeneca. Jaraknya sekitar 15 minggu atau lebih sebelumnya.

Booster juga disebut bisa meningkatkan perlindungan, namun dengan skema dua dosis AstraZeneca ditambah Pfizer.

Vaksin Sinovac

Pada studi laboratorium Universitas Hong Kong menunjukkan sampel pada orang penerima vaksin penuh Sinovac gagal menghasilkan antibodi mendeteksi Omicron. Booster disebut bisa meningkatkan antibodi tersebut. 

Namun ada penelitian juga yang menyebut tiga dosis Sinovac sekalipun tak mampu melawan Omicron. Vaksin mRNA, Pfizer sebagai booster lebih efektif, dikutip dari Reuters.

Para peneliti tidak menyebutkan lebih lanjut besaran antibodi yang dihasilkan Sinovac atau Pfizer untuk melawan Omicron. Namun mereka menyarankan penerima dua dosis Sinovac untuk mendapatkan booster dengan vaksin lain.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Divaksin & Booster Kena Omicron? Bisa! Ini Gejalanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular