Riset Terbaru: Omicron Bisa 'Menipu' Tes Antigen

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Sabtu, 08/01/2022 10:15 WIB
Foto: Swab Antigen Penumpang Kereta Api Jarak Jauh (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar Penyakit Menular di Amerika Serikat mengatakan, rapid tes antigen tidak bisa mendeteksi Covid-19 dengan ampuh. Sebab, tes antigen hanya dilakukan melalui hidung saja.

Untuk mendeteksi virus Omicron secara akurat, disarankan untuk melakukan swab tes yang juga mengambil sampel dari tenggorokan.

Dr. Michael Mina, mantan dari Harvard T.H. Chan School of Public Health yang saat ini menjabat sebagai Chief Science Officer di eMed mengatakan, Omicorn dapat ditularkan jika sudah masuk ke tenggorokan dan air liur penderitanya.


Sedangkan, untuk masuk ke hidung membutuhkan penelitian lebih jauh. Sehingga melakukan pengambilan sampel dari hidung sejak dini tidak akan mendeteksi virus Omicron.

Sebuah penelitian yang dirilis oleh medRxiv membuktikan bahwa orang yang terinfeksi Omicron akan lebih lama terdeteksi dengan menggunakan tes antigen dibandingkan tes PCR.

Sehingga, saat penderita Omicron dites menggunakan antigen hasilnya bisa saja negatif namum ternyata sudah atau masih memiliki virus tersebut ditubuhnya.

"Ketika orang dites negatif dengan antigen, mereka masih dapat memiliki viral load yang sangat menular dan menularkan ke orang lain," kata pemimpin studi Blythe Adamson dari Infectious Economics LLC, dikutip Reuters, Sabtu (8/1/2022).

Di media sosial, beberapa ahli juga menyarankan untuk melakukan tes antigen yang mengambil sampe ditenggorokan terlebih dahulu sebelum pengambilan sampe di hidung. Namun, banyak negara yang tes antigennya hanya mengambil sampel di hidung saja.

Namun, memang banyak pihak juga yang khawatir melakukan swab tenggorokan. Sebab, jika tidak dilakukan dengan benar maka bisa membahayakan pasien. Sehingga direkomendasikan untuk antigen tenggorokan dilakukan oleh tenaga profesional.

"CDC merekomendasikan agar usapan tenggorokan dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan yang terlatih," kata FDA.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat