Umur Matahari Sudah Bisa Dihitung, Bumi Bakal Mati?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia

24 December 2021 07:50

This illustration from NASA shows the Parker Solar Probe spacecraft approaching the sun. Launched in August 2018, the spacecraft will get a gravity assist Wednesday, Oct. 3, 2018, as it passes within 1,500 miles of Venus. The flyby is the first of seven that will draw Parker ever closer to the sun. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP) — Foto: Ilustrasi dari NASA menunjukkan pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe mendekati matahari. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usia Matahari sudah bisa dihitung dan kemungkinan akan masih ada selama 10 miliar lagi. Selama waktu itu, akan ada proses perubahan dari Matahari dan berdampak ke Bumi.

Matahari sekarang berusia 4,6 Miliar dan dalam waktu lima miliar tahun bintang besar itu akan jadi raksasa merah. Bagian inti menyusut dan luarnya membesar mencapai Mars, dalam prosesnya menelan Bumi.

Baca:

Waspada! Badai Matahari 'Hantam' Bumi Hari Ini, Berbahaya?

Ini dengan catatan jika kehidupan di Bumi masih ada, karena diprediksi kehidupan di sini akan tersisa 1 miliar tahun lagi. Kecuali bisa menemukan jalan keluar dari masalah peningkatan kecerahan Matahari yang mengalami peningkatan 10% per satu miliar tahun.

Selain itu, pada 2018 lalu tim peneliti internasional memperkirakan Matahari jadi planet Nebula. Ini adalah gelembung gas dan debu bercahaya.

"Saat sebuah bintang mati akan mengeluarkan gas dan debu yang dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu dapat mencapai setengah dari massa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar lalu mati," kata penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan, Albert Ziljstar yang dikutip dari Science Alert, Jumat (24/12/2021).

Menurutnya, inti panas akan membuat selubung bersinar keluar dalam 10 ribu tahun. Saat itulah Nebula akan terlihat.

Futurism juga membuat prediksi dampak Matahari ke Bumi, jika kehidupan masih berlangsung. Manusia kemungkinan baru sadar 8,5 menit kemudian jika Matahari tidak ada.

Saat itu sudah menjadi gelap dan Bumi akan berjalan antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik. Benda antariksa lain yang memantulkan cahaya dari Matahari, seperti Bulan dan planet tidak lagi bercahaya.

Suhu di Bumi juga akan anjlok namun dalam proses bertahap untuk menjadi beku padat. Suhu ada di bawah 0 derajat pada minggu pertama, dan tahun pertama berada di minus 100 derajat serta menjadi minus 240 derajat dalam beberapa juta tahun kemudian.

Aktivitas fotosintesis juga tidak ada lagi dan tanaman musnah. Sedangkan sebagian besar spesies akan bertahan sebentar dan juga ikut punah.