
Ini yang Bakal Terjadi Ke Bumi Kalau Matahari Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari yang berusia 4,6 miliar tahun itu, kemungkinan akan hidup hingga 10 miliar tahun lagi. Namun akan ada proses perubahan dari pusat tata surya itu sebelum akhirnya mati.
Misalnya lima miliar tahun lagi, diperkirakan Matahari menjadi raksasa merah. Inti Matahari akan menyusut dan bagian luarnya meluas hingga Mars, menelan Bumi dalam prosesnya, dikutip dari Science Alert, Kamis (31/3/2022).
Namun Science Alert menuliskan saat itu kehidupan manusia di Bumi sudah tidak ada. Sebab umat manusia menurut fakta akan hidup 1 miliar tahun lagi dengan pengecualian bisa memiliki jalan keluar akibat peningkatan kecerahan Matahari tiap 10% per miliar tahun.
Angka itu tak terlalu besar, tapi memiliki dampak pada akhir kehidupan Bumi. Lautan akan menguap dan permukaan menjadi terlalu panas untuk membentuk air.
Sementara itu dalam sebuah pemodelan tahun 2018 memperkirakan Matahari akan menyusut menjadi katai putih dan berakhir jadi Planet Nebula. Nasib ini sama seperti 90% bintang lainnya.
"Saat bintang mati, akan mengeluarkan massa gas dan debu, dikenal sebagai selubung, ke luar angkasa. Itu bisa mencapai setengah massa bintang. Ini mengungkapkan inti bintang, yang pada titik ini kehidupan bintang sedang berjalan kehabisan bahan bakar, menjadi padam dan sebelum akhirnya mati," jelas astrofisikawan dari Universitas Manchester di Inggris yang juga penulis studi, Albert Zijlstra.
"Baru pada saat itu inti panas membuat selubung yang dikeluarkan bersinar terang selama 10 ribu tahun, periode singkat dalam astronomi. Inilah yang membuat planet nebula terlihat. Beberapa sangat terang hingga bisa dilihat dari jarak sangat jauh hingga puluhan juta tahun cahaya, dimana bintang itu sendiri terlalu redup untuk dilihat".
Model yang dibuat itu sebenarnya untuk memprediksi siklus kehidupan dari beragam bintang. Yakni menemukan kecerahan Nebula yang terkait dengan massa bintang yang berbeda.
Nebula sebenarnya relatif umum di seluruh alam semesta yang dapat diamati, misalnya Helix Nebula, Cat's Eye Nebula, Ring Nebula, dan Bubble Nebula.
Seluruhnya ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada akhir abad ke-18. Saat dilihat dengan teleskop semuanya mirip dengan planet.
Sementara itu hampir 30 tahun lalu para astronom memperhatikan Nebula paling terang di galaksi lain dengan tingkat kecerahan serupa. Artinya, secara teoritis dengan melihatnya maka mereka bisa menghitung seberapa jauh jaraknya.
"Bintang tua bermassa rendah seharusnya membuat nebula jauh lebih redup dari bintang muda yang lebih masif. Ini telah jadi sumber konflik selama 25 tahun terakhir, kata Zijlstra.
"Data menyebut Anda bisa mendapatkan nebula terang pada bintang dengan massa rendah seperti Matahari, model mengatakan itu tidak mungkin, apapun yang kurang dari sekitar dua kali massa Matahari akan membuat nebula terlalu redup untuk dilihat".
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Matahari Diprediksi Bakal Mati, Nasib Bumi Terancam?