Jangan Lengah, Simak Nih Studi-studi Terbaru Soal Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru dari National Institute for Communicable Diseases, Afrika Selatan, menemukan bahwa orang yang tertular Covid-19 varian omicron memiliki kemungkinan 80% lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit ketimbang mereka yang tertular varian lain.
Dilansir dari CNBC internasional, riset yang mengambil sampel dari 1 Oktober hingga 6 Desember tersebut juga menunjukkan individu yang menderita Covid-19 varian omicron 70% lebih kecil kemungkinan untuk mengalami penyakit yang parah daripada mereka yang tertular varian lainnya seperti delta.
Selain itu, studi dari Skotlandia dan Inggris juga mendukung temuan dari Afsel tersebut. Suatu penelitian dari Skotlandia menunjukkan bahwa omicron dua pertiga lebih kecil kemungkinannya dalam mengakibatkan rawat inap dibandingkan varian delta. Studi ini juga menyarankan vaksinasi dosis ketiga atau booster karena menawarkan perlindungan tambahan yang substansial terhadap gejala Covid-19 varian omicron.
Meski begitu, para ilmuwan menekankan masih terlalu dini untuk yakin bahwa omicron memiliki risiko yang lebih ringan. Transmisibilitasnya yang lebih tinggi menunjukkan masih ada risiko untuk sistem perawatan kesehatan atau rumah sakit dapat kewalahan karena tingginya jumlah infeksi.
Beberapa negara saat ini telah memberlakukan pembatasan baru dalam upaya memperlambat penyebaran omicron. Selain cara tersebut, banyak pemerintah di dunia juga menyarankan untuk melaksanakan vaksin dosis ketiga atau booster yang telah terbukti menawarkan perlindungan terhadap varian omicron.
[Gambas:Video CNBC]
Deretan Wilayah Ini Sudah Lewati Puncak Omicron, Mana Saja?
(miq/miq)