Warga RI Ini Disuntik Booster Vaksin Duluan, Anda Terdaftar?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 December 2021 09:59
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta di Indonesia. Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan kick off pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. "Kami harapkan hari Selasa (14/12) sudah dilakukan kick off di beberapa daerah yang akan kami tetapkan dan selanjutnya itu secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 -11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," katanya dalam keterangan resmi dikutip Senin (13/12/2021) kemarin. Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi. Tempat pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta termasuk pos-pos pelayanan vaksinasi, dan sentra vaksinasi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program vaksin booster direncanakan akan dimulai di Indonesia mulai Januari 2022. Namun ada kelompok yang masuk dalam prioritas untuk didulukan mendapatkan dosis ketiga.

Mereka adalah yang memiliki risiko tinggi seperti tenaga kesehatan. Ada masyarakat lansia serta orang dengan gangguan respon imun.

"Saya rekomendasi, ikut rekomendasi Ketua ITAGI, sudah diberikan nakes, prioritaskan lansia dan immunocompromised (mereka yang alami gangguan respons imun). Sekali lagi orang-orang berisiko tinggi," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, beberapa waktu lalu.

"Kita pastikan harus mereka, kalau enggak mereka kalah. Para pejabat dengan para tokoh, anak muda, ambil sendiri".

Indonesia diketahui juga sedang melakukan uji coba jenis vaksin untuk booster. Sedang dilihat pemberian dosis ketiga dengan jenis vaksin yang sama seperti sebelumnya atau berbeda.

Uji coba dilakukan pada vaksin yang sudah ada di Indonesia. Namun jika ada yang ingin jadi vaksin booster, Budi meminta untuk memasukkan uji klinis.

Sementara itu vaksin Merah Putih akan disiapkan sebagai booster serta untuk anak-anak, dan ujicoba langsung dipergunakan untuk kedua tujuan tersebut. "Sudah tersedia langsung pakai untuk booster dan anak rencananya semester 2," kata Budi.

Dalam rencananya, booster akan diberikan dengan dua skema. Pertama gratis untuk lansia dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, serta kelompok di luar itu yang dibebankan biaya vaksin.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengatakan stok vaksin dalam negeri berjumlah hampir 100 juta dan dapat bertahan untuk tiga bulan mendatang. Berikutnya juga akan datang vaksin dengan jumlah yang banyak dari donasi negara lain.

"Karena banyak yang menawarkan vaksin gratis ke saya karena di negara maju kebanyakan. Total APBN 161 juta antar 50-100 juta vaksin gratis," jelasnya.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Gejala Covid Varian Baru di Orang yang Sudah Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular