China Batal Berbagi Data dengan Alibaba Cloud, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 December 2021 17:25
FILE PHOTO: A sign of Alibaba Group is seen at CES (Consumer Electronics Show) Asia 2016 in Shanghai, China, May 12, 2016. REUTERS/Aly Song/File Photo
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator China baru saja memutuskan menangguhkan kemitraan berbagi informasi dengan Alibaba Cloud Computing, Rabu (22/12/2021). Menurut laporan media yang didukung pemerintah, pemerintah adalah tudingan bahwa Alibaba Cloud Computing gagal melaporkan dan mengatasi kerentanan keamanan siber.

Perusahaan itu adalah anak usaha dari raksasa e-commerce Alibaba Group.

Alibaba Cloud Computing disebutkan tidak langsung melapor soal kerangka kerja logging open-source Apache Log4j2 ke regulator telekomunikasi. Ini merupakan laporan dari 21st Century Business Herald, yang mengutip pemberitahuan dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) belum lama ini.

Sebagai informasi, Apache Log4j2 merupakan tools berbasis Java dan digunakan dalam sistem perusahaan serta aplikasi web. Dalam keterangannya minggu lalu, regulator telekomunikasi mengatakan kerentanan tersebut bisa membuat bahaya seperti pencurian informasi.

"Kerentanan ini bisa menyebabkan peralatan kendali dari jarak jauh, yang bisa menyebabkan bahaya serius misalnya pencurian informasi sensitif dan gangguan layanan peralatan. Itu adalah kerentanan berisiko tinggi," ungkap pihak regulator, dikutip dari Reuters, Rabu (22/12/2021).

Alibaba Cloud menemukan kerentanan eksekusi dari kode jarak jauh di komponen Apache Log4j2. Berikutnya memberitahu Apache Software Foundation di Amerika Serikat (AS).

Namun ternyata Alibaba Cloud tidak memberitahu pihak regulator. MIIT mengatakan menerima laporan dari pihak ketiga.

Berikutnya MIIT memutuskan melakukan penangguhan kerja sama dengan perusahaan. Keputusan ini akan ditinjau kembali dalam enam bulan dan keputusan berikut bergantung pada reformasi internal perusahaan.

Reuters menyebut langkah China ini menyoroti keinginan pemerintah memperkuat kontrol infrastruktur dan data online utama yang mengatasnamakan keamanan nasional.

Pemerintah juga telah meminta perusahaan yang dimiliki negara untuk memindahkan data dari operator swasta seperti Alibaba dan Tencent. Data itu berikutnya disimpan ke sistem cloud yang mendapat dukungan negara di tahun depan.

Alibaba Cloud dilaporkan menolak mengomentari soal penangguhan dari pihak regulator China.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Buka-bukaan Bos Alibaba Cloud Soal Rencana di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular