Vaksin Moderna Tak Ampuh Lawan Omicron, Butuh Booster

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 16/12/2021 15:18 WIB
Foto: Vaksin Moderna COVID-19. (AP Photo/Nasser Nasser)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para penerima vaksin Moderna nampaknya perlu bersiap untuk mendapatkan booster. Sebab sebuah penelitian mengungkapkan vaksin ini tidak ampuh melawan varian Omicron.

Dalam sebuah studi pendahuluan meneliti 30 orang penerima dua dosis Moderna. Ternyata ditemukan antibodi dalam darah mereka 50 kali kurang efektif menetralisir varian Omicron dari virus corona.

"Antibodi yang terbentuk setelah mendapatkan dua inokulasi vaksin mRNA Moderna 50 kali kurang efektif melawan Omicron daripada melawan bentuk asli virus," jelas Ahli Virologi di Duke University dan membantu studi, David Montefiori, dikutip dari NPR, Kamis (16/12/2021).


Kabar baiknya, tambahan 17 orang dalam penelitian telah menerima booster dan antibodi dalam darah mereka sangat efektif memblokir Omicron. Dia mengatakan pada dasarnya sama efektifnya dengan melawan varian Delta.

Montefiori menjelaskan hasil ini mengungkapkan penting untuk mendapatkan booster jika Omicron nantinya sangat dominan. Vaksin booster sangat penting untuk orang tua dan mereka dengan berisiko tinggi terinfeksi, ungkapnya.

Selain itu, dia mengatakan berdasarkan penelitiannya vaksin baru khusus untuk Omicron mungkin tidak diperlukan.

Sementara pada pengarahan di Gedung Putih pada Rabu kemarin, Anthony Fauci dari National Institutes of Health mengatakan regimen vaksin booster bekerja untuk melawan Omicron. Baik untuk vaksin Pfizer dan Moderna.

"Regimen vaksin booster melawan Omicron. Pada saat ini, tidak diperlukan booster khusus varian tertentu," ucap Fauci.

Para ilmuwan sekarang sedang menguji vaksin Johnson & Johnson dengan booster jenis yang sama serta Pfizer. Hasilnya diperkirakan bisa didapatkan pada awal minggu depan.

Para ahli kesehatan masyarakat khawatir dengan kemunculan Omicron. Ini dikarenakan lebih banyak mutasi dari SARS-CoV-2 sebelumnya dan kemungkinan bisa jadi varian paling menular.

Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Dengan cepat menyebar ke puluhan negara dunia seperti Inggris dan Hong Kong.

Indonesia juga mengumumkan temuan kasus pertama Omicron dalam negeri. Selain itu ada lima kasus yang kemungkinan juga terinfeksi varian Omicron.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center