
Ahli Buka-bukaan Soal Covid RI Turun Drastis, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19 pertengahan tahun ini akibat varian Delta, kini tren infeksi virus ini menurun di Indonesia. Ahli menyebut kemungkinan penurunan ini bukan cuma karena vaksinasi.
Program vaksinasi di Indonesia sendiri sudah berjalan selama hampir satu tahun. Bahkan awal tahun depan direncanakan akan diberikan dosis ketiga bagi masyarakat, setelah sebelumnya diberikan untuk tenaga kesehatan.
Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dwi Agustian, ada pertanyaan baru soal penurunan kasus akibat vaksinasi atau infeksi. Khusus untuk vaksinasi, rata-rata jumlah orang vaksinasi untuk bisa mendapat perlindungan adalah 70%.
"Pertanyaan apakah penurunan kasus saat ini karena vaksinasi atau karena infeksi? Yang disebut infeksi adalah natural infeksi. Jadi secara teori kita dapatkan threshold vaksinasi rate untuk memproteksi kita dari kejadian banyak besar 70%," kata Dwi dalam kanal Youtube Satu Jam Berbincang Ilmu, dikutip Kamis (16/12/2021).
Namun menurutnya angka vaksinasi di Indonesia belum mencapai 70%. Berdasarkan hipotesisnya yang belum teruji, ada kemungkinan penurunan kasus saat ini bukan berasal dari vaksinasi.
Namun ini karena infeksi varian Delta. Banyak masyarakat yang terkena varian tersebut dan membuat pasien punya ketahanan imunitas di tubuhnya.
Sehingga saya punya hipotesis yang belum teruji, bahwa kemungkinan dihasilkan dengan gelombang besar begitu banyak orang populasi masyarakat yang terinfeksi dan memiliki ketahanan imunitas varian Delta," jelasnya.
Saat ini, mobilitas masyarakat berangsur kembali normal. Dengan tren penurunan itu, ada kemungkinan berasal dari infeksi lalu yang membuat masyarakat bisa terlindungi ungkapnya.
"Ini hipotesis saya, bukan suatu fakta. Tetapi saya punya hipotesis seperti itu. Walaupun tingkat mobilitas sudah demikian tinggi itu yang membuat kita terproteksi," kata Dwi.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Vaksin tapi Tetap Kena Covid-19, Begini Penjelasannya
