Diam-diam 'Kiamat' Teller & CS Bank Dimulai, Ini Buktinya!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Senin, 13/12/2021 15:20 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Transformasi digital yang semakin masif akhir-akhir ini turut mempengaruhi model bisnis perbankan, termasuk potensi semakin tergerusnya pegawai di industri tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pada 2045 mendatang, perbankan tidak lagi menyediakan pelayanan dari teller dan customer service (CS) seiring semakin cepatnya perkembangan teknologi.

Mereka yang akan mendapatkan layanan personal ini kemungkinan dikenakan biaya tinggi.


"Karena generasi muda terbiasa dengan digital, mungkin bank dengan teller shrinking [mengalami penyusutan]," ungkapnya akhir pekan lalu dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021 "Fintech for Faster Economic Recovery" yang disaksikan secara virtual.

Dia menuturkan di Eropa hal ini sudah mulai terjadi. Sri Mulyani mencatat beberapa bank sudah beroperasi tanpa memberikan layanan secara personal dan digantikan oleh teknologi.

Memang masih ada layanan yang dilakukan oleh manusia. Namun ada biaya mahal yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan hal tersebut

"Nanti ya kalau mau dilayani secara personal dikenakan biaya yang mahal," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, pada 2045 mendatang aktivitas masyarakat berusia di bawah 40 tahun akan dipengaruhi digital teknologi. Ini berasal dari berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan keuangan.

Di Indonesia, masyarakat muda akan mendominasi jumlah seluruhnya yang mencapai 300 juta orang pada 2045. Mereka merupakan kelompok produktif dengan mobilitas tinggi dengan tinggal di daerah urban.

Tren Jumlah Karyawan Bank Kakap dalam 5 Tahun

Untuk memberikan gambaran lebih luas terkait penjelasan dari Sri Mulyani tersebut, berikut ini data perkembangan jumlah karyawan di sejumlah bank utama atau bank raksasa RI sejak 2017 hingga akhir kuartal III 2021.

Data tersebut diolah dari laporan keuangan masing-masing emiten bank yang bisa diakses di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bank

31 Des 2017

31 Des 2018

31 Des 2019

31 Des 2020

30 Sep 21

Perubahan Sejak 2017 (%)

Bank Panin (PNBN)

12,051

12,580

12,242

11,660

7,717

-35.96

Bank Danamon (BDMN)

36,410

32,299

28,913

25,350

25,670

-29.50

CIMB Niaga (BNGA)

12,782

12,461

11,326

12,064

11,334

-11.33

Bank Central Asia (BBCA)

26,962

27,561

25,877

26,123

25,368

-5.91

Bank Permata (BNLI)

7,542

7,125

7,120

7,058

7,152

-5.17

Bank Negara Indonesia (BBNI)

27,803

27,224

27,211

27,202

26,991

-2.92

Bank Mandiri (BMRI)

38,307

39,809

39,065

38,247

37,448

-2.24

Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

60,683

60,553

61,768

61,531

62,123

2.37

Sumber: Laporan keuangan emiten di BEI, diolah

Dari delapan emiten bank di atas, secara umum telah terjadi tren penurunan jumlah karyawan masing-masing bank. Tercatat hanya BRI yang mengalami pertumbuhan karyawan sejak pada 2017 sebesar 2,37% menjadi 62.123 orang per 30 September 2021.

Sementara, Bank Panin dan Bank Danamon mengalami penyusutan jumlah karyawan paling signifikan ketimbang bank besar lainnya. Dibandingkan 5 tahun lalu, total karyawan Bank Panin sudah berkurang 35,96% menjadi sebanyak 7.717 orang pada akhir kuartal ketiga tahun ini.

Perubahan jumlah karyawan Bank Panin paling signifikan terjadi pada setahun belakangan. Total karyawan bank tersebut berkurang 3.943 orang pada 30 September 2021 dibandingkan posisi akhir Desember 2020.

Kemudian, total karyawan Bank Danamon juga mengalami penurunan signifikan sejak akhir 2017, yakni mencapai 29,50% menjadi sebanyak 25.670 orang per triwulan ketiga tahun ini.

Sudah 'Diramalkan' Sebelumnya

Hal yang senada juga sempat diungkapkan oleh Heri Gunardi yang kala itu menjabat sebagai Plt Direktur Utama PT Bank Mandiri. Menurutnya, peran customer service dan teller akan tergantikan oleh aplikasi mobile banking seiring transformasi digital perbankan.

Peran customer service bank juga terlihat dengan penggunaan sejumlah CS digital oleh sejumlah bank besar seperti Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, hingga Bank BRI. Customer Service bank juga bisa digantikan oleh layanan chatbot milik perbankan.

Mesin CS Digital ini biasanya ditempatkan di kantor cabang bank. Mesin bisa membantu nasabah untuk mengganti kartu bank hingga membuka rekening bank. Mesin ini membuat nasabah tak perlu lagi antre untuk mendapatkan layanan bank.

Penggunaan teknologi di dunia perbankan sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan hal ini membuat para karyawan bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK), di mana pekerjaan mereka digantikan oleh teknologi.

Vikram Pandit yang pernah menjabat sebagai Executive Officer Citigroup Inc era 2007-2012. Saat diwawancarai Bloomberg television tahun 2017 mengatakan teknologi Artificial Intelligence dan robot akan menghilangkan pekerjaan bank dalam 30 tahun ke depan.

Jumlahnya pun mencapai 30% pekerjaan bank. "Semua bisa dilakukan dengan artificial intelligence, robotica dan natural language, semua itu akan membuat proses semakin mudah. Hal-hal ini akan mengubah back office," jelasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center