Sri Mulyani Sebut 'Kiamat' Teller Bank, Ternyata Ini Sebabnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 13/12/2021 13:35 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kiamat Teller Bank sudah di depan mata dan kemungkinan terjadi pada 2045 mendatang. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan ini semua terjadi karena teknologi.

Dia menuturkan di masa depan perkembangan teknologi yang terjadi semakin cepat dan generasi muda terbiasa dengan penggunaan digital.

"Karena generasi muda terbiasa dengan digital, mungkin bank dengan teller shrinking," ungkapnya dalam Fintech Summit 2021 "Fintech for Faster Economic Recovery".


Dia menuturkan di Eropa hal ini sudah mulai terjadi. Sri Mulyani mencatat beberapa bank sudah beroperasi tanpa memberikan layanan secara personal dan digantikan oleh teknologi.

Memang masih ada layanan yang dilakukan oleh manusia. Namun ada biaya mahal yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan hal tersebut 

"Nanti ya kalau mau dilayani secara personal dikenakan biaya yang mahal," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, pada 2045 mendatang aktivitas masyarakat berusia di bawah 40 tahun akan dipengaruhi digital teknologi. Ini berasal dari berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan keuangan.

Di Indonesia, masyarakat muda itu akan mendominasi jumlah seluruhnya yang mencapai 300 juta orang pada 2045. Mereka merupakan kelompok produktif dengan mobilitas tinggi dengan tinggal di daerah urban.

Saat itu terjadi, pemerintah bertugas membuat seluruh aktivitas digital berjalan baik. Serta tidak ada efek negatif, misalnya penipuan, pencurian data serta pencucian uang.

Sri Mulyani mengatakan hal tersebut harus dianggap sebagai kesempatan. "Kita harus menganggap ini sebagai kesempatan untuk melakukan perbaikan," ungkapnya.

Penggunaan teknologi di dunia perbankan sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan hal ini membuat para karyawan bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK), di mana pekerjaan mereka digantikan oleh teknologi. 

Vikram Pandit yang pernah menjabat sebagai Executive Officer Citigroup Inc era 2007-2012. Saat diwawancarai Bloomberg television tahun 2017 mengatakan teknologi Artificial Intelligence dan robot akan menghilangkan pekerjaan bank dalam 30 tahun.

Jumlahnya pun mencapai 30% pekerjaan bank. "Semua bisa dilakukan dengan artificial intelligence, robotica dan natural language, semua itu akan membuat proses semakin mudah. Hal-hal ini akan mengubah back office," jelasnya.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center