Terungkap! Ini yang Bikin Rp 4.300 T di Pasar Kripto Lenyap

Tim, CNBC Indonesia
Kamis, 09/12/2021 13:45 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, kapitalisasi pasar uang kripto (cryptocurrency) sempat menguap US$300 miliar atau sekitar Rp 4.300 triliun. Hal ini karena kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) yang bikin investor panik.

Laporan Forbes penurunan ini terjadi hanya dalam waktu dua hari saja. Pada hari Kamis (2/12/2021), nilai Bitcoin ambrol lebih dari 9%. Saat itu harganya berada di level US$51.000/koin, dan tercatat sebagai yang terendah dalam dua bulan terakhir.

Bitcoin pernah berada dalam rekor tertinggi yakni pada 10 November 2021 lalu dengan harga US$ 68.789,63. Jika dilihat dari harga tersebut, artinya Bitcoin sudah turun sebanyak 25%.


Turunnya harga Bitcoin juga berimbas ke aset kripto lain. Kabarnya ini disebabkan oleh Federal Reserve (The Fed) yang akan melakukan percepatan normalisasi pada kebijakan moneternya.

Banyak yang memprediksi, termasuk salah satu investor Louis Navellier, kebijakan itu bakal membuat Bitcoin cs terus menurun hingga tahun depan.

"The Fed sedang melakukan tapering, dan hal tersebut akan memicu koreksi di aset berisiko dan Bitcoin termasuk di dalamnya. Semakin cepat The Fed melakukan tapering, maka kita akan melihat volatilitas yang tinggi di pasar saham dan obligasi, dan tentu saja Bitcoin," kata Navellier, dikutip Forbes, Kamis (9/12/2021).

Bahkan pasar kripto diprediksi bisa runtuh tahun 2022 karena kebijakan The Fed tersebut. Ini diungkapkan oleh CEO Galaxy Digital dan juga seorang triliuner investor kripto, Mike Novogratz pada Forbes akhir November lalu.

"Orang-orang kini menjadi bearish (pesimis) terhadap bitcoin dan mata uang kripto lainnya setelah penguatan tajam. Dalam satu tahun terakhir, bitcoin melesat nyaris 200%, ethereum 600% belum lagi yang lainnya juga naik ratusan persen," kata Novogratz.

Meski begitu, Novograts tetap memperkirakan Wall Street serta institusi finansial akan menambah investasinya di aset kripto di masa depan.

"Survei terbaru dari Nickel Digital Asset Management menunjukkan sebanyak 82% investor institusional dan manager investasi berencana untuk menambah eksposur mereka di aset kripto pada tahun depan dan 2023," jelasnya.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bitcoin Meledak, Emas Tersingkir?