
Ada Pandemi, Ini Tantangan Berobat di RI Versi Halodoc

Jakarta, CNBC Indonesia - Rendahnya tingkat literasi masyarakat mengenai dunia digital dan kesehatan menjadi kendala terbesar bagi pelaku industri telemedicine yang menyediakan produk dan layanan di Indonesia. Vice President Government Relation & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hendarto mengatakan kurangnya literasi digital dan kesehatan terlihat jelas saat pandemi Covid-19 terjadi dan melanda Indonesia sejak awal 2020.
"Tantangan terbesar selama pandemi adalah literasi digital dan kesehatan. Kenapa? Karena di Indonesia kan alamnya luas, untuk penetrasi digital bukan sesuatu yang mudah, apalagi kalau masuk kota tier 2 dan 3. Jadi dibutuhkan sekali adanya penetrasi internet agar bisa masuk ke desa-desa, dan pentingnya edukasi untuk memanfaatkan teknologi digital mengenai kesehatan," kata Adeline pada Webinar CNBC Indonesia Awards 'The Most Inspiring Technology Company', Selasa (7/12/2021).
Pandemi Covid-19 diakui Adeline membuat akselerasi penerapan teknologi digital secara lebih luas di tengah masyarakat. Buktinya, sejak awal 2020 hingga sekarang masyarakat mulai terbiasa mengakses layanan kesehatan secara digital.
Selain bisa berinteraksi dengan dokter dan mencari rumah sakit yang sesuai pilihan, layanan telemedicine memungkinkan pengguna untuk mencari obat atau kebutuhan suplemen sesuai kebutuhannya. Hal tersebut bisa dilakukan langsung para pengguna layanan dari gawai masing-masing.
Halodoc mengatakan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah demi memperkuat ekosistem layanan kesehatan digital di Indonesia.
"Dukungan dari teman-teman di Kemkominfo luar biasa, terutama dalam hal (meningkatkan) penetrasi internet. Kami sudah berbicara (strategi) agar bagaimana kita melanjutkan layanan telemedicine ini agar lebih maju ke depannya. Tahun ini kami dapat satu pendanaan yang akan kami lanjutkan untuk berinovasi. Ke depannya, yang perlu diperhatikan adalah servicenya agar kami bisa berkembang dan lebih baik lagi," tuturnya.
Sebagai catatan, Halodoc saat ini telah menjadi operator tes Covid-19 secara drive thru di 100 lokasi di 34 kabupaten/kota. Perusahaan juga menyediakan layanan vaksinasi Cvovid-19 secara drive thru di 134 lokasi.
Halodoc tercatat sebagai pionir pelaksana tes Covid-19 secara drive thru di Indonesia. Perusahaan juga menjadi penyedia layanan telemedicine pertama yang berhasil menghubungkan hasil tes Covid-19 penggunanya dengan aplikasi PeduliLindungi.
Sejak 2018, nilai transaksi Halodoc meningkat hingga 16 kali lipat. Pada periode yang sama, jumlah pengguna aktif naik 25 kali sehingga perusahaan kini memiliki lebih dari 20 juta pengguna aktif di Indonesia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Halodoc Ungkap Strateginya Pimpin Pasar Telemedicine
