Ancaman Digitalisasi RI: Barang Impor, Robot Gantikan Manusia

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
27 November 2021 15:15
erick thohir rtrs
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Transformasi ke teknologi digital akan menjadi menciptakan disrupsi atau gangguan dalam banyak hal. Pernyataan ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam Orasi Ilmiah 'Globalization and Digitalization: Strategi Bumn Pasca Pandemi', pada hari ini.

Ia menjelaskan, terdapat dua gelombang disrupsi teknologi. Pada gelombang pertama, disrupsi teknologi adalah menjamurnya ekonomi digital seperti marketplace atau e-commerce yang turut memukul perekonomian nasional.

"Akhirnya ketika e-commerce, tren pembelanjaan online naik. Tapi barangnya barang siapa? barang impor. Kita temukan Hijab yang UMKM buat Rp 200 ribu, dijual Rp 20 ribu saja. Tentu hal ini akan merusak pondasi daripada supply chain daripada UMKM kita yang menjadi bagian dari tulang punggung ekonomi kita juga," jelas dia, Sabtu (27/11/2021).

Adapun pada gelombang kedua disrupsi teknologi, kata dia, ditandai dengan adanya layanan yang mengadopsi teknologi seperti, healthtech, edutech, fintech, media-tech.

"Dan ini lebih menyeramkan dari e-commerce. Kalau e-commerce kita bisa menahan belanja. Tetapi kalau kita bicara healthtech, fintech, edutech adalah bagian dari keseharian kita yang tidak mungkin kita tidak concern mengenai pendidikan dan kesehatan, apalagi sistem pembayaran," lanjut Erick.

Hal ini menurut dia, menyebabkan disrupsi sektor lapangan pekerjaan untuk manusia karena dengan adanya robotic dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI).

"Lalu kita lihat juga bagaimana posisi kita punya startup. Dibanding negara lain, kita masih jauh. Di China jumlahnya ratusan, Amerika juga ratusan, startup kita pun banyak didominasi oleh asing. Ini realita yang memang harus kita lihat secara bersama-sama," ujar dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2030, 30% Ekonomi Digital ASEAN Dikuasai Indonesia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular