
Sindiran Jokowi: Fintech Sudah Lari, Regulasinya Belum Ada

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Bagi Jokowi, regulasi terkait ekonomi digital masih terbilang lamban.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Kompas CEO Forum yang digelar secara virtual melalui Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/11/2201).
"Regulasi yang terlambat terus. Fintechnya sudah lari, regulasinya belum ada. Ini kerja, kerja, kerja dengan kecepatan yang kita perlukan," kata Jokowi dalam Kompas CEO Forum, Kamis (18/11/2021).
Jokowi mengatakan ekonomi digital sejatinya bisa menjadi tiang penyangga perekonomian di masa depan. Saat ini, Indonesia memiliki 2.229 startup dan potensi ekonomi digital nasional diperkirakan mencapai US$ 124 miliar pada 2025 mendatang.
"Oleh sebab itu ini juga harus disiapkan dan saya sudah memberikan target 2 tahun. Kalau lepas dua tahun udah kita kedahuluan negara lain. ini peta jalannya harus kita miliki," katanya.
"Bagaimana menyiapkan infrastruktur digitalnya, bagaimana menyiapkan pemerintah yang digital, setelah itu ekonomi digitalnya kemudian masyarakat digital itu seperti apa sehingga muncul sebuah ekosistem besar digital ekonomi," jelasnya.
Jokowi mengakui bahwa hal ini membutuhkan pekerjaan besar. Namun, diperlukan kecepatan agar Indonesia tidak semakin tertinggal dengan negara lain.
"Ini cepat-cepat-an kalau nggak negara lain akan ambil. Percaya saya. Kita hanya punya waktu hanya 2 tahun menyiapkan in," jelasnya.
(roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Depan OJK, Jokowi Bicara Banyak Warga RI Terjerat Pinjol