YABB Bikin Catalyst Changemakers Lab Atasi Akses Air Minum

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 November 2021 13:22
Aktivitas warga di pinggiran sungai rata-rata dilakukan di sepanjang hari, dari pantauan CNBC Indonesia banyak warga yang beraktifitas di saluran irigasi kecamatan tirta jaya, Kerawang, Jawa Barat. Dari banyaknya warga kerawang memanfaatkan saluran air ini dilakukan jika musim kemarau berkepanjangan. Di sepanjang saluran irigasi itu pemandangan yang selalu hampir ada. Akifitas warga mencuci pakaian, mandi hingga mencuci perabotan rumah tangga dilakukan di pinggiran sungai.Tidak jarang,
Foto: Aktivitas warga di pinggiran sungai, kecamatan tirta jaya, Kerawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permasalahan air minum layak masih menjadi pekerjaan kita bersama. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa 98% bencana yang terjadi di Indonesia sejak Januari sampai Agustus 2021 adalah bencana hidro meteorologi basah. Bencana terkait air ini tidak hanya menelan ratusan korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugian sosial ekonomi yang berat bagi jutaan masyarakat yang tinggal di area rentan bencana.

"Kita semua menyadari bahwa air merupakan penopang kehidupan manusia. Namun kami melihat ada dua isu yang membutuhkan kita untuk bergerak bersama. Pertama, air minum layak harus dapat diakses oleh setiap individu. Kedua, bencana terkait air semestinya tidak memberikan kerugian sosial ekonomi yang berat kepada masyarakat. Dengan prinsip gotong royong yang selalu menjadi DNA kami, YABB berkomitmen untuk mendorong perubahan yang mengakar dan berkesinambungan," kata Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang belum lama ini.

Untuk membantu mengatasi hal tersebut, YABB yang merupakan organisasi nirlaba bagian dari GoTo Group telah meluncurkan Catalyst Changemakers Lab (CCL) pada 5 November 2021. CCL merupakan sebuah program bagi para changemakers (agen perubahan) untuk berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan akses air minum layak dan ketahanan bencana hidro meteorologi. Untuk itu, CCL mengajak perusahaan rintisan (startup) dan organisasi masyarakat sipil (CSO) untuk bergabung dan melahirkan inovasi yang akan diaplikasikan di berbagai kota di Indonesia.

"Kami berharap CCL dapat menjadi langkah perubahan pada sistem dengan memanfaatkan kolaborasi, inovasi dan teknologi. Hal ini pun kami lakukan dalam mendukung upaya pemerintah demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang dapat menikmati air minum layak dan lebih tahan terhadap bencana terkait air," lanjut Monica.

Catalyst Changemakers Lab (CCL) bekerja sama dengan Social Innovation Accelerator Program (SIAP) sebuah platform pengembangan dan akselerasi wirausaha sosial. Selanjutnya setelah CCL, akan diadakan Pilot Project untuk memastikan solusi dapat digunakan dengan baik, sehingga pemanfaatan teknologi bisa benar-benar membantu masyarakat luas di berbagai tempat.

CCL dimulai dengan kampanye aktivasi yang difokuskan untuk menyatukan para pemangku kepentingan dalam untuk membahas isu air di Semarang, Makassar, dan Bandar Lampung. Kunjungi https://www.anakbangsabisa.org/catalystlab/ untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini, dan daftarkan segera di CCL sebelum 14 November 2021.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular