Resmi, Bibit Vaksin Merah Putih Unair Diserahkan ke PT Biotis

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
Selasa, 09/11/2021 16:24 WIB
Foto: Universitas Airlangga menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT. Biotis Pharmaceutical. (Dokumentasi Kemenkes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Universitas Airlangga menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT. Biotis Pharmaceutical. Serah terima bibit vaksin dilakukan secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotics FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, Selasa (9/11/2021).

Turut hadir dan menyaksikan antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, wakil rektor, dan seluruh dekan Universitas Airlangga.

Penyerahan bibit vaksin itu sekaligus menandai kerja sama antara kedua pihak di mana PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra untuk memproduksi Vaksin Merah Putih.

"Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan bibit vaksin dalam negeri," kata BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan oleh peneliti tanah air guna memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin itu turut melibatkan berbagai institusi. Universitas Airlangga menjadi salah satu anggota konsorsium yang mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus.



Sama seperti vaksin Covid-19 lainnya, sebelum digunakan, bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1, 2, dan 3 kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik. Selanjutnya, bibit vaksin akan mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, diteruskan dengan uji klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang dan uji klinis terakhir atau yang ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang.

"Ini kan sudah lulus uji praklinis ke hewan, kalau bisa uji klinisnya mulai tahun ini, untuk mengukur keamanannya," tutur BGS.

Tak hanya memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, dia berharap bibit Vaksin Merah Putih ini nantinya bisa dikembangkan dalam untuk memberikan vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun.

"Karena saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin COVID-19," katanya.

BGS menambahkan keberhasilan Univeritas Airlangga menemukan vaksin sendiri merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan sistem kesehatan Indonesia. Ia ingin momentum baik ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sarana dan prasaran terutama fasilitas dan kompetensi pengembangan vaksin.

"Saya berharap Indonesia bisa menguasai teknologi, bukan hanya berbasis dari teknologi virus bukan hanya berbasis teknologi protein rekombinan maupun asam nukleat," ujar BGS.



(miq/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat