Miris! AS Buang Jutaan Vaksin Saat Negara Miskin Kekurangan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 October 2021 09:41
Joe Biden terima suntikan vaksin Booster. (REUTERS/KEVIN LAMARQUE
Foto: Joe Biden terima suntikan vaksin Booster. (REUTERS/KEVIN LAMARQUE

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) diketahui telah membuang jutaan vaksin Covid-19. Padahal banyak warga negara-negara miskin belum mendapatkan vaksinasi.

Berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) setidaknya 15 juta dosis vaksin Covid-19 telah dibuang AS antara Maret hingga September 2021. Investigasi terpisah menemukan 1 juta dosis vaksin dibuang di 10 negara bagian antara Desember hingga Juli.

Negara bagian Louisiana telah membuang 224.000 dosis vaksin. Alabama membuang 65.000 vaksin, Tennessee hampir 200.000 vaksin, dan Wisconsin telah membuat ribuan dosis.

Laporan ini menjadi kondisi yang miris sebab hanya 1% populasi negara miskin yang telah menerima dosis pertama pada Juli 2021. Sementara beberapa negara maju sudah menyuntikkan vaksin pada lebih dari setengah populasinya.

Ada beberapa alasan mengapa vaksin terbuang sia-sia: terkadang botol pecah atau tidak mengandung dosis sebanyak yang dijanjikan; terkadang jarum tidak berfungsi; freezer rusak atau listrik padam.

Bisa juga karena warga yang mau divaksin tidak datang dan dosis yang disisihkan untuk mereka dalam botol tidak digunakan. Bisa juga karena vaksin sudah kadaluarsa, seperti dilaporkan Guardian dan dikutip CNBC Indonesia, Senin (18/10/2021).

Pemerintahan Joe Biden sendiri telah mendorong menggunakan stok vaksin AS sebagai booster, namun ada perdebatan di kalangan lembaga ilmiah tentang siapa yang membutuhkan vaksin booster.

Joe Biden telah berjanji untuk memvaksinasi 70% dunia pada tahun depan, dan telah berkomitmen untuk menyumbangkan beberapa juta dosis untuk digunakan di luar negeri.

Sementara itu, banyak negara berjuang untuk memberikan vaksin kepada mereka yang paling rentan dan mereka yang bekerja di garis depan pandemi, sementara orang Amerika menolak imunisasi.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular