Umur Matahari Sudah Bisa Dihitung, Bumi Akan Mati?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 October 2021 06:55
Italia dan Pulau Sisilia (9/6/2019). (Johnson/Nasa)

Stasiun Luar Angkasa Internasional sedang mengorbit 255 mil di atas Laut Mediterania ketika seorang awak Ekspedisi 59 yang mencari di barat laut mengambil foto Italia dan pulau Sisilia ini.
Foto: Italia dan Pulau Sisilia (9/6/2019). (Johnson/Nasa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari yang saat ini berusia 4,6 miliar kemungkinan akan mati 10 miliar lagi. Lalu bagaimana nasib Bumi?

Diprediksi Matahari akan berubah dalam jangka waktu tersebut. Dalam waktu 5 miliar tahun lagi, pusat tata surya akan menjadi raksasa merah dengan inti menyusut serta bagian luar membesar mencapai Mars.

Dalam proses itu Bumi akan tertelan, namun dengan catatan kehidupan saat itu masih ada. Sebab ada yang memprediksi kehidupan planet ini hanya akan tersisa 1 miliar tahun lagi kecuali dapat menemukan jalan keluar dari masalah peningkatan kecerahan Matahari yang meningkat 10 persen per satu miliar tahun.

Para peneliti internasional pada 2018 lalu memperkirakan Matahari akan menjadi planet Nebula yang merupakan gelembung gas serta debu bercahaya.

"Saat sebuah bintang mati akan mengeluarkan gas dan debu yang dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu dapat mencapu setengah dari massa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar lalu mati," kata penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan, Albert Ziljstar yang dikutip dari Science Alert, Kamis (14/10/2021).

Setelah itu, dia mengatakan inti panas membuat selubung yang bersinar keluar selama 10 ribu tahun. Saat itulah yang membuat Nebula terlihat.

Untuk memprediksi siklus kehidupan sejumlah jenis bintang, tim peneliti menggunakan model data. Serta untuk mengetahui kecerahan pada Nebula yang dikaitkan dengan massa bintang yang berbeda.

Terdapat prediksi yang diungkapkan oleh Futurism apabila saat Matahari mati kehidupan Bumi masih berlangsung. Disebutkan manusia baru menyadari absennya Matahari 8,5 menit kemudian dan saat itu sudah berubah menjadi gelap, Bumi juga akan berjalan antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik.

Benda-benda langit yang memantulkan cahaya Matahari seperti Bulan dan planet lain tak lagi bercahaya serta berubah menjadi gelap.

Suhu Bumi juga anjlok secara drastis. Namun butuh waktu lama untuk mengubahnya menjadi beku padat. Suhu akan turun di bawah 0 derajat saat minggu pertama. Berikutnya berada di minus 100 derajat di tahun pertama.

Lalu dalam beberapa juta tahun berubah menjadi minus 240 derajat dengan panas Bumi masih bekerja. Manusia yang masih hidup akan memanfaatkan hal ini dan pindah ke sana.

Aktivitas fotosintesis juga tidak akan ada lagi dan diikuti dengan tanaman yang musnah. Sementara sebagian besar spesies akan bertahan sebentar dan berakhir punah.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merinding! NASA Prediksi Ada Sesuatu yang 'Telan' Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular