Ekonomi Digital RI Diprediksi Tembus US$315,15 Miliar

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 October 2021 13:47
(Ilustrasi : Freepik.com)
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 merubah aktivitas yang biasanya offline menjadi online. Termasuk menumbuhkan sektor digital tak terkecuali dari ekoomi digital.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan selama hampir dua tahun pandemi ini, aktivitas ekonomi dan keuangan digital ini makin terakselerasi. Ini dipicu oleh pola konsumsi dan kehidupan masyarakat yang berubah menjadi digital minded.

"Tercermin dengan adanya kenaikan volume transaksi digital yang tumbuh 37,35% sepanjang tahun 2020 lalu," kata Nurhaida, dalam dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Selasa (12/10/2021).

Dia juga menambahkan OJK mendukung tren ini dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan dan peraturan di sektor jasa keuangan. Mulai dari roadmap inovasi keuangan digital, menyiapkan payung kebijakan masterplan jasa keuangan, hingga roadmap pengembangan perbankan Indonesia 2020-2025.

"Untuk mendukung hal tersebut OJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan peraturan di sektor jasa keuangan dalam menjaga, mendukung, mengembangkan ekonomi digital Indonesia," kata dia.

Dalam acara yang sama, Menteri Kominfo Johnny Plate mengatakan adopsi teknologi digital menjadi katalisator untuk kemajuan di berbagai kehidupan dan aktivitas masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah ekonomi digital di dalam negeri, yang dikatakan olehnya lanskap memiliki modal pembangunan teknologi digital yang sangat besar.

Ini dilihat dari jumlah pengguna internet per Januari 2021 mencapai 202,6 juta orang. Berdasarkan data Google Temasek yang dia kutip, pengguna layanan digital Indonesia juga tumbuh saat pandemi sebanyak 37%.

Termasuk juga hadirnya 1 decacorn dengan 7 unicorn startup di dalam negeri. Johnny juga menyoroti merger Tokopedia dan Gojek atau GoTo, yang diharapkan bisa memperkuat ekosistem digital nasional.

"Maka diperkirakan valuasi ekonomi digital nasional akan terus meningkat mencapai US$124 miliar pada 2025 dan US$315,5 miliar pada 2030," jelas Johnny.

Johnny menambahkan kehadiran sektor jasa keuangan digital bisa dirasakan dengan adanya platform financial technology (fintech). Sektor ini bertumbuh pada 2020 dengan nilai investasi mencapai US$180 juta, yang terbagi atas insurance accounting (38%), finance dan accounting (5%), alternative lending (25%), dan payment (32%).

"Memperkuat basis pendanaan platform fintech yang mendorong ekspansi pemanfaatan masyarakat. Agustus 2021, tercatat layanan fintech lending mencapai 27,2 juta masyarakat Indonesia," ungkapnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satelit Satria-1 Mengorbit, Ekonomi Digital RI Bisa USD 130 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular