Sisa Umur Matahari Sudah Bisa Dihitung, Warga Bumi Bersiap!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 12/10/2021 07:25 WIB
Foto: Ilustrasi dari NASA menunjukkan pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe mendekati matahari. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari yang saat ini berusia 4,6 miliar memiliki waktu 10 miliar tahun untuk bertahan hidup. Namun hingga saatnya mati nanti, bintang besar itu akan mengalami perubahan cukup signifikan.

Inti Matahari akan menyusut dengan bagian luar membesar mencapai Mars. Ini terjadi sekitar 5 miliar tahun lagi.

Dalam proses ini Bumi akan ditelan oleh Matahari, dengan catatan jika planet ini masih ada. Sebab ada prediksi kehidupan Bumi hanya tersisa 1 miliar tahun lagi.


Salah satu penelitian pada 2018 lalu memprediksi, Matahari akan menjadi Nebula yakni gelembung gas dan debu yang bercaya. Mereka percaya Nebula merupakan mayat Matahari dan menjadi fase akhir kehidupan pusat tata surya itu.

"Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati," kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Science Alert, Selasa (12/10/2021).

Dalam waktu 10 ribu tahun lalu, Ziljstar mengatakan inti panas Matahari membuat selubung keluar bersinar. Saat itulah Nebula akan terlihat.

Saat Matahari mati, kehidupan di Bumi jika masih ada menjadi pertanyaan berikutnya. Laman Futurism mencoba membuat prediksi saat itu datang.

Futurism menuliskan manusia di Bumi baru akan sadar ketidakhadiran Matahari berselang 8,5 menit. Namun saat mereka sadar, sudah tidak ada lagi Matahari dan malam akan menjadi selamanya serta Bumi melakukan perjalanan antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik.

Dampak matinya Matahari adalah benda-benda yang biasanya memantulkan sinarnya tak lagi bercahaya. Yakni pada Bulan serta planet lain di tata surya ini.

Selain itu menurut Futurism, suhu di Bumi juga akan anjlok drastis secara bertahap. Pada minggu pertama suhu berada di bawah 0 derajat, lalu terus menurun -100 derajat saat tahun pertama.

Berikutnya Bumi akan bersuhu -240 derajat dalam jutaan tahun kemudian. Namun panas Bumi masih akan bekerja dan manusia yang tersisa akan berpindah ke sana untuk bertahan hidup.

Matahari yang mati juga pasti akan membunuh makhluk hidup. Misalnya proses fotosintesis terhenti dan tanaman akan musnah. Saat itu, sebagian besar spesies juga bertahan hidup dalam waktu singkat meski pada akhirnya juga musnah.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat