Riset Ini Juga Sebut Oppo-Vivo-Samsung Bukan Lagi Raja HP RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Riset IDC Indonesia menempatkan Xiaomi sebagai penguasa baru pasar ponsel Indonesia di kuartal II-2021 dalam sisi pengiriman (shipment). Laporan ini sejalan dengan yang dibuat oleh Counterpoint.
Dalam riset terbarunya, IDC Indonesia memperkirakan Xiaomi menguasai lebih dari 25% pangsa pasar smartphone Indonesia. Peringkat dua ada Oppo yang pangsa pasarnya di bawah 20%. Adapun peringkat selanjutnya adalah Vivo, Oppo, Samsung dan Realme. Pada kuartal sebelumnya, pangsa pasar ponsel Indonesia di dominasi Oppo dan Vivo.
Dalam risetnya, IDC Indonesia menyebut berhasil menduduki peringkat pertama pasar ponsel Indonesia karena ponsel Redmi 9A dan Redmi 9C yang memiliki harga miring. Selain itu Xiaomi disebut membangun saluran penjualannya di Indonesia.
Oppo berada diperingkat kedua setelah posisinya di segmen kelas menengah (ponsel berharga US$200 hingga di bawah US$400) direbut Xiaomi. Namun Oppo masih memimpin di segmen kelas bawah (ponsel berharga US$100 hingga di bawah US$200).
"Vivo naik satu tingkat, walau masih jauh dari posisi teratas yang dipegangnya pada tahun 2020. Vivo mengandalkan portofolio smartphone di segmen kelas bawah yang menyumbang hampir 90% dari pengirimannya," tulis Kiranjeet Kaur, Senior Research Manager IDC Asia/Pasific, seperti dikutip Senin (11/10/2021).
Adapun Samsung mengalami penurunan penjualan karena menghadapi kendala pasokan untuk seri A yang populer dan sempat mendapatkan daya tarik yang baik di pasar setelah rilis beberapa bulan sebelumnya.
"realme merilis beberapa ponsel seri C yang terjangkau dan mulai memasuki ruang 5G dengan peluncuran varian 5G untuk realme 8," jelasnya.
Secara keseluruhan pengiriman smartphone pada kuartal II-2021 mengalami pertumbuhan 49% jika dibandingkan kuartal II-2020 atau tembus 10,6 juta unit. Rata harga smartphone yang terjual di Indonesia turun menjadi US$172 dari kuartal sebelumnya US$178.
Kiranjeet Kaur menambahkan penjualan smartphone di kuartal III-2021 bisa mengalami gangguan karena kebijakan PPKM darurat yang mulai dijalankan pada Juli 2021. Kebijakan PPKM Jawa-Bali telah menyebabkan ritel tutup di beberapa tempat. Apalagi ada keterbatasan pasokan yang terus berlanjut dan kenaikan harga smartphone.
(roy/roy)